Tanggal 24 Februari
2016 merupakan hari ke-dua Asean Work-Life Balance dan masih bertempat di
Malaysian Global Innovation and Creativity Centre (MaGIC) Cyberjaya. Kalau di
Indonesia ini adalah Gedung Smesco. Di hari ke-dua ini mendadak saya nervous padahal hari sebelumnya pede
banget dan gak kepikiran grogi. Tapi bisa diatasi setelah sarapan bareng
delegasi lain karena kami cair dalam obrolan-obrolan seru. Saya sengaja berbaur
dengan delegasi dari Myanmar, Laos, Vietnam dan Malaysia. Tak berkumpul hanya dengan
orang Indonesia saja. Sebab ini kan kesempatan networking dengan teman-teman
dari negara Asean. Kapan lagi bertemu seperti ini?
Ki-ka: Daphne Granfil, Datin Dr.Hafnorliza Abu Hassan, Dato’ Beatrice Nirmala |
Sesi Breakout ini saya
paling suka menyimak paparan untuk Women’s
Empowerment karena saya memang fokus dan suka membahas segala topik tentang
pemberdayaan perempuan. Bahkan pekerjaan saya banyak berhubungan dengan hal
ini.
Sebelum ikut berbicara
di forum sesi Breakout, saya menyimak dulu
talkshow dari Dato’ Beatrice Nirmala, selaku Chief Executive Officer AMG
Holdings International, Malaysia dan Datin Dr.Hafnorliza Abu Hassan, dari ADLA
Enterprise Malaysia. Moderator Daphne Granfil. Host-Anchor dari Filipina. Dalam sesi ini lebih ke bahasan tentang
entrepreneurship. Perempuan yang mempunyai usaha sendiri di Malaysia sudah pesat
pertumbuhannya. Karena bertaburan informasi dan peluang yang mudah didapatkan.
Tetapi dalam mencapai kemudahan itu ada perjuangan di baliknya. Seperti
diungkapkan oleh Datin Hafnorliza, bahwa mendirikan perusahaan yang dikepalai
seorang perempuan butuh ketegasan karena akan berhadapan langsung dengan anak
buah yang multigender.Maka dari itu, sikap saling belajar dan kemampuan leadership sangat dikedepankan.
Bersama Narasumber lain dan Moderator |
Sedangkan Dato’Beatrice
yang mengelola sebuah Majalah cetak di Malaysia, menyampaikan presentasinya
dengan atraktif dan penuh semangat. Ia mengatakan bahwa dirinya selalu
menekankan kedisiplinan dan sikap tegas dalam komitmen bekerja. Dalam
menciptakan suasana yang kondusif di tempat kerjanya pun ia punya trik yaitu
dengan melakukan hal-hal menyenangkan bersama karyawan dan rekan kerja agar tak
jenuh dan tak terjadi stuck dalam
menciptakan kreativitas. Senang sekali saya menyimak paparannya yang
bersemangat.
Sepuluh menit kemudian tibalah saatnya, Kak Martha dan saya berbicara di forum yang sama. Kami berdua sepakat mengenakan pakaian berciri khas Indonesia. Kak Martha mengenakan pakaian berbahan dasar Kain Tenun NTT sedangkan saya memakai Rok Batik motif Keris agar terlihat Batik Banget. Dan tak jarang yang berdecak kagum dengan pakaian khas Indonesia ini. (Bangga)
Martha Simanjuntak |
Pertama, Kak
Martha menyampaikan presentasi tentang pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 88,1 Juta orang sudah membantu perekonomian di
Indonesia karena hubungan informasi dan peluang sangat berkaitan. Selain itu,
para perempuan pengguna teknologi internet dan smartphone di Indonesia,
pertumbuhannya sangat cepat sesuai dengan karakter perempuan Indonesia yang
suka bersosialisasi dan berbisnis melalui online.
Kak Martha juga memaparkan bahwa Iwita
terbentuk karena Kak Martha punya misi dalam memberdayakan perempuan melalui
edukasi menggunakan teknologi. Bahkan mengarahkan dalam penggunaan teknologi
ini harus tepat guna.
Jika waktunya panjang banyak yang ingin disampaikan padahal :) |
Selanjutnya saya
menyampaikan kondisi dunia IT di Indonesia yang mendukung UKM serta menunjang
para pelaku usaha yang fokus dalam menggunakan perangkat digital. Penggunaan
sosial media yang sedang happening bahkan Indonesia merupakan pengguna twitter
ke empat terbesar dunia. Melihat pertumbuhan ini, tak sedikit masyarakat
Indonesia yang memanfaatkannya sebagai ajang bisnis dan promosi online. Saya juga mempresentasikan
bagaimana blog dipergunakan secara beragam oleh pemiliknya. Dunia Blogging di Indonesia sangat menonjol
dengan kehadiran banyak komunitas blogger serta agency blogger yang menjadi
jembatan kepada para advertiser. Kini, Blogger sudah besar pengaruhnya dalam
fungsinya sebagai influencer baik
dalam mempromosikan produk, jasa maupun membantu pemerintah. Saya juga memaparkan bahwa Blog dapat menjadi
sumber penghasilan dengan berbagai bentuk campaign
di dalamnya.
Sesi Kak Martha dan
saya yang bersamaan dengan sesi Wanda Gabai dari Thailand, menuai banyak
pertanyaan. Padahal masih banyak yang ingin saya sampaikan tetapi bel tanda
harus berhenti berbunyi. Tapi usai acara, beberapa peserta ada yang menghampiri
kami dan bertanya-tanya lagi sampai akhirnya kami lanjut ngobrol sambil makan
siang dan bertukar kartu nama. Berjanji akan berjumpa lagi dengan bertukar
wawasan dan pengalaman. Bahkan Wanda Gabai, perempuan kelahiran Italia yang
tinggal di Thailand karena tugasnya sebagai konsultan internasional, berniat
akan datang ke Indonesia pada Bulan April nanti dan membuat acara bersama Iwita
serta berkenalan dengan Blogger Indonesia.
Hari ke dua, ditutup
dengan Dinner a la Bollywood. Seru! Pakai kain Sari dan didominasi Tarian India karena salah satu etnis di Malaysia adalah India setelah Melayu dan Cina. sayangnya pas dinner saya dan Kak Atha melipir cari kuliner kaki lima di Kuala Lumpur hehehe. Jadi gak punya foto-foto pas dinner a la Bollywood itu.
Bersambung
penasaran dengan dinner ala bollywood nya :-)
ReplyDeleteSeru bgt ya Teh dan aku bangga melihatnyaa...
ReplyDeleteDinner a la bollywood kek gimana tuh teh ani?
ReplyDeleteWah...pengalaman yang menyenangkan...keren mbak...
ReplyDeleteWah...pengalaman yang menyenangkan...keren mbak...
ReplyDeleteih...
ReplyDeletemerinding saya bacanya :)
inspiratif bener bu
keren euy bisa sharing bareng delegasi se-asean
pengguna internet di negeri ini 88 juta, berarti nyaris sepertiga rakyatnya ya, secara rasio masih lebih rendah dibanding singapura, malaysia, atau thailand,
tapi, kalo dikomparasi akumulatif (demografi, penduduk, wilayah), bisa dipahami juga sih, secara luas negara kita kan nyaris setengah asean...
*abis baca ini dari atas sampe bawah cuma bisa kasih dua jempol (vote inspiratif)
Teteh, materi yg Teteh sampaikan ttg kondisi IT di Indonesia yg bisa menunjang ukm dll itu sudah ditentukan panitia atau Teteh nyari sendiri?
ReplyDeleteberbicara blogger indonesia kini, rasanya blogger wanita sudah melebihi blogger pria ya mbak, hehe
ReplyDeletesaya tidak punya data sih, hanya kalau blogwalking ketemunya blog milik ibu ibu
perempuan juga harus melek teknologi tapi jangan lupa etikanya juga ya teh. Keren ih teh ani. Semoga blogger perempuan Indonesia makin banyak yang go internationa
ReplyDeleteHebat mbak Ani :)
ReplyDeleteseru sekali acaranya mba
ReplyDeleteSaya benar-benar terinspirasi membacanya mbak ani. Bagaimanapun menjadi pembicara di tingkat internasional itu sangat luar biasa. Mungkin di postingan selanjutnya bisa dibuat semacam tips2 mengatasi grogi ketika menjadi pembicara, he he he
ReplyDeletehidup teh aniiii..
ReplyDeletekeren n keceeh..
Mbangga aku teh, moga sukses selalu tetep low profile, sukaaa!!
*teh bukan kak martha aja kan?
intinya masyarakat ekonomi asean semuanya harus pakai gadget karena semua lini usaha nantinya mengandalkan internet, heheh, apaan sih saya..
ReplyDeleteblognya udh saya follow lho, ditunggu balik ya.. :P
Deleteweeew kereeen ketemu banyak perwakilan wanita dengan isu2 berbagai negara..
ReplyDeleteWaw muantappp nih.
ReplyDeleteSubhanallah... Kereeen Bangat Teh Ani... *Ikut Bangga :)
ReplyDeleteDinner ala Bolliwood itu seperti apa ya? Penasaran hehe.
ReplyDeleteSukses terus ya mbak. Proud of you :)
Hebat kak ... salut ama ama mbakyu yg satu ini #IDOLA
ReplyDeletebisa hadir di sana aja rasanya membayangkan. Apalagi jadi salah satu pembicara. Ah, ini sih keren banget pengalamannya :)
ReplyDeletePengalaman yang sangat keren ni mbak, semoga makin sukses :)
ReplyDeleteTeh, kalau ada videonya kepengin banget liat Teteh jadi pembicara di sana.
ReplyDeletesangat memberikan satu edukasi yang menari untuk materinya, dan tentunya melihat secara live mba menyampaikannya pasti akan sangat kena banget hehe
ReplyDelete