Photo Credited: Alesha Wisata |
Mengikuti Familiarization Trip atau Fam Trip ke
Bengkulu bersama puluhan teman blogger adalah keistimewaan karena untuk
mendapatkan moment ini, sangat langka
maka ini rezeki banget. Apa lagi saat dua kali kesempatan ke Bengkulu, saya tak
sempat eksplor lebih dalam tempat-tempat wisatanya.
Karena dalam dua kali
ke sana dalam rangka kerja jadi saat mengunjungi tempat-tempat wisata terdekat
juga terlalu buru-buru dan kurang menikmati karena hanya berkunjung sekilas dan
pikiran fokus ke materi pekerjaan.
Selama tiga hari 21-23
Juli 2017 di sana, lumayan terbayar rasa penasaran saya dengan semua
pemandangan dan daerah yang ingin saya selami. Kali ini, saya ingin berbagi
tempat wisatanya dulu, di artikel selanjutnya baru tentang wisata sejarah
sekaligus memberi gambaran Bengkulu masa lalu dan masa kini.
Kami tiba di Bengkulu
pukul 8.30 langsung menuju Rejang Lebong dengan jarak tempuh lebih kurang 2 jam
perjalanan. Karena kami menggunakan bus besar jadi jalannya agak lambat di
medan berkelok. Jika naik mobil kecil dalam waktu 1,5 jam saja sudah bisa
sampai.
Didampingi teman-teman
dari Alesha Wisata dengan pemandu Pak Devi penggiat Budaya Bengkulu yang
menjelaskan asal usul Provinsi Bengkulu yang tadinya merupakan bagian dari
Provinsi Sumatera Selatan.
Menuju Rejang Lebong,
kami melewati jalan liku 9 yang naik turun dan berkelok, lebih kurang sama
dengan jalanan sekitar Lembah Anai Bukittinggi atau Kawasan Puncak Bogor. Tips
melewati jalanan ini jika mudah mabuk, sebaiknya minum antimo sejam sebelum
perjalanan ke sana dan sedia plastik untuk jaga-jaga kalau tidak tahan menahan
rasa mual.
Cuaca dingin dan
disarankan membawa jaket dan minyak angin juga selama perjalanan. Di tengah
perjalanan, kami mendapat surprise,
bahwa ada Bunga Rafflesia Arnoldii sedang mekar di Taba Penanjung Bengkulu
Tengah, kami senang bukan main dan menuruni lembah hutan. Bonusnya, cuaca cerah
dan tidaj hujan jadi menuruni lembah tidaklah terlalu sulit. Dengan bantuan
tongkat kayu yang disediakan sampailah kami di tempat Rafflesia tersebut mekar.
Rafflesia Arnoldii mekar di hari ke-3 Diameter 65 cm |
Horeee ketemu Rafflesia! |
Seperti bertemu idola,
kami langsung mengabadikan moment
bersama bunga yang menjadi ikon Bengkulu ini. Bunga Rafflesia beda spesies
dengan Bunga Bangkai. Rafflesia tidak mengeluarkan bau bangkai. Bunga yang kami
lihat ini sudah mekar dalam hari ke-3 dengan diameter 65 cm dan bisa bertahan
mekar dalam waktu 7 hari. How lucky we are bisa melihat bunga ini
secara langsung.
Perjalanan dilanjutkan
dan kami menyempatkan untuk sholat Dhuhur di Masjid Agung Baitul Makmur, Curup Kabupaten
Rejang Lebong dan menuju Lesehan Pancur untuk makan siang. Di Lesehan Pancur
ini ada sambal khas Bengkulu yang saya suka, yaitu Dambal Rebung. Restoran
konsep outdoor ini sangat nyaman dan instagramable. Banyak spot untuk berfoto
dan suasananya bersih. Area parkir juga cukup luas.
Area Danau Mas Harun Bastari |
Danau Mas Harun Bastari |
Bunga ini unik seperti benang wol |
Taman Bunga Inaya yang masih dikembangkan |
Berbagai jenis Bunga Chrysant |
Selesai makan siang,
menuju Danau Mas Harun Bastari yang tak kalah adem baik suasana maupun
cuacanya. Kawasan danau ini sudah dilengkapi fasilitas bagi wisatawan yang
ingin menginap. Tersedia beberapa hostel, toilet umum, tempat makan dan area
parkir aman.
Menyambut Bengkulu 2020
dan Flower Garden Festival yang rencananya akan dilaksanakan pada 2018, terhampar
Taman Bunga Inaya dengan berbagai jenis bunga yang dibudidayakan di sana. Mulai
Bunga Matahari, Bunga Krokot, Bunga Chrysant, Bunga Jengger Ayam, Marigold dan
masih banyak lagi. Bahkan ada kebun stroberi dan pengunjung bisa memetik dan
memakan buah tersebut langsung dari pohonnya seizin pengelola.
Taman Bunga Inaya masih
dalam tahap pengembangan untuk mencapai tahap Taman Bunga Nasional, menurut
Pemprov Bengkulu, Bpk.Almidianto dalam konferensi pers menyatakan bahwa Taman ini
dipersiapkan menuju Bengkulu 2020 dan sampai saat ini, sudah dikembangkan
secara lahan, pembudidayaan berbagai spesies bungan, infrastruktur dan
penganggaran dalam payung hukum. Dalam hal ini, ada MoU antara Gubernur
Bengkulu dan Bupati Rejang Lebong sebagai penguat komitmen pembangunan daerah
wisata prioritas Bengkulu ini.
Sinergi dengan beberapa
pihak pun dilakukan, termasuk melibatkan masyarakat umum. Misalnya, para petani
sayur dan buah. Ikut mendukung keberlangsungan Taman Bunga Inaya.
Matahari petang sudah
mulai menyapa, memberi tanda agar kami lekas menuju Desa Tebat Monok Kabupaten
Kepahiang untuk melihat konservasi Bunga Bangkai. Masih beruntung di lokasi
bunga ini masih cerah cuaca dan keberadaan bunga tidak jauh dari jalan raya
sehingga kami tidak perlu turun terlalu jauh seperti ketika mengunjungi Bunga
Rafflesia Arnoldii.
Bunga Titan Arum
spesies dari Amorphopallus Titanum ini sedang mekar di hari ke-3, cantik dan mengeluarkan
bau bangkai sedikit karena sebagian mahkota sudah menutup.
Amorphopallus Titanum |
Konservasi Bunga Bangkai ini dikelola oleh Pak Holidin beserta
enam saudaranya. Tanpa bantuan siapapun termasuk pemerintah. Ia berhasil
membudidayakan Amorphopallus Titanum di beberapa titik. Menurut Pak Holidin,
banyak tamu dari lokal maupun luar negeri menjadikan area konservasi ini untuk
penelitian atau sekadar kunjungan wisata.
Amorphopallus Titanum ini
bertahan mekar sempurna dalam 24 jam, yang kami lihat ini sudah mekar di hari
ke-3 makanya mahkotanya sudah agak menutup dan tidak terlalu mengeluarkan bau
bangkai. Untuk cerita lengkapnya tentang konservasi bunga bangkai ini, akan
saya ulas secara khusus nanti ya.
Indonesia itu bener2 indah ya teh...
ReplyDeleteHari pertama benar" penuh kejutan ya mbak hehe
ReplyDeleteIndah banget ya. Sebenarnya aku lulus seleksi, Teh. Tapi waktunya berbarengan dengan dapat undangan juga ke Seren Taun, sinar resmi. Sempat galau galau berat akunya. Tapi dua-duanya menarik. Ya sudah Insya Allah lain kali bisa berkunjung ke Bengkulu. Amin
ReplyDeleteBengkulu indah banget yak. Banyak bunga-bunga yang jarang diliat di Jakarta. Apalagi bunga bangkai itu ya. Ternyata besar, aku pikir enggak sebesar itu ukurannya.
ReplyDeleteSaya baru tahu bunga Raflesia dan bunga bangkai ternyata berbeda ya. Indahnnya berbagai jenis bunga di Bengkulu.
ReplyDeleteDanau Mas Harun Bastari viewnya bagus banget ya dan beruntung banget ya teh bisa menyaksikan bunga raflesia dan bunga bangkai yang mekar
ReplyDeleteJadi tahu kalo Bengkulu itu tidak sekedar bunga bangkai ya dari artikel ini. Danaunya sejuk,bersih dan tenang cocok untuk travelling dan sekedar melepas penat. Wahh rejeki banget ini,pas ke sana pas bunga sebagai ikon nya bersemi mekar. Dan salut juga untuk pak Kholidin ya,yang peduli meski tanpa dibantu
ReplyDeleteBeruntung banget Teh Ani bisa melihat secara langsung bunga Raflesia yang sedang mekar. Semoga suatu hari saya juga bisa ke sana
ReplyDeleteSaya pikir bunga raflesia mengeluarkan bau juga lho Teh, ternyata enggak toch.
ReplyDeleteSemoga menuju Bengkulu 2020 dapat terlaksana dan pastinya semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Bengkulu. Aamin
Siipp Teh, ditunggu part selanjutnya.. ☺
bunga rafflesianya bikin mupeng ih, penasaran pengen liat aslinya, secara biasa cuma di natgeo hehehe
ReplyDeleteini day 1, berarti day 2 soal kuliner ya bu?
*jadi laper siang2 gini kalo ngomongin kuliner khas bengkulu :)
Nice, bs foto langsung bersama bunga yg sangat khas di Indonesia. Raflesia Arnoldi.
ReplyDeleteBisa dibayangkan bagaimana melalui liku 9, saya pernah melewati kelok 9 di Padang bikin mual memang, malah ada lagi yang kelok nya sampai lebih dari 15 sampe nggak terhitung karena saking puyengnya. Ternyata di Bengkulu ada juga hehe.. jadi pengen explore Bengkulu juga.
ReplyDeleteIndonesia kaya raya banget ya Teh... Bener-bener warisan alam yang sangat langka dan menjadi flora mencitrakan kota Bengkulu.
ReplyDeleteAku ada saudara jauh padahal di Bengkulu, Teh. Tapi belum pernah ke sana :'). Masya Allah, alam Bengkulu indah bangeeet.
ReplyDeleteWaaw Bengkulu keren, smoga someday bisa berkunjung amin
ReplyDeletewah pengen kunjungi bunga raflesianya... :)
ReplyDeleteJd mau travelling k Bengkulu,, mau Liat bunga raflesiaya dr deket,,, senang y teh tmbh teman n wawasan ngiri saya
ReplyDeleteBunga yang mirip benang wol, itu masih satu familia dengan Bunga Jengger Ayam. Nah, kalo lagi beruntung biasanya banyak Nephentes sp., (Kantung Semar) yang tumbuh (berbunga) Teh Ani. Sayangnya ga nemu yaa.. Coba, lebih lama lagi di Bengkulu, bisa main ke Desa di tengah-tengah hutan yang banyak pohon durian, Desa Muko-Muko, perbatasan Jambi-Bengkulu. Sejuuuk banget dan buah-buahan berlimpah di sana. Next, siapa tahu Teh Ani pengen eksplor Indigenous people Bengkulu-Jambi-Palembang-Riau. Belajar budaya dan obat-obatan tradisional Suku Anak Dalam, Talang Mamak, Melayu Tradisional, dan Suku-Suku Laut Kepri.
ReplyDeleteindahnya indonesiaku :')
ReplyDeleteDulu saya pikir Raflesia dan bunga bangkai itu sama lho. Raflesia saya pikir nama ilmiahnya, ternyata beda yaaa :D
ReplyDeleteTFS Teh. Ditunggu cerita hari keduanya :D
Rezeki banget nih bisa ikut halan-halan semacam gini. Jarang dan gak semua orang bisa. Alhamdulilah..
ReplyDeleteAku kok, penasaran ya pengen lihat langsung bunga Rafflesia gitu, saat ini cuma bisa mandangin lewat gambar aja, termasuk foto dari Teh Ani :)
Selain itu bunga-bunga yang lain juga tak kalah kerennya, dan satu hal yang aku suka, pengen bisa singgah juga di Masjid itu. Pengen bisa merasakan shalat disana...
Belum pernah ke Bengkulu, jadi pengen lihat Flower Garden Flower 2018.
ReplyDeleteHuaaaaahhh banyak yang bisa jadi spot hunting fot di sana ya, Teteh.
ReplyDeleteWow, betapa bahagianya bisa ke Bumi Rafflesia
Saya entah usia berapa bisa kesana. Memegang langsung Rafflesia yang saya kenal pertama kali lewat prangko saja.
seneng yah mbak kunjungan kali ini puas jalan-jalan dan banyak liat bunga langka :)
ReplyDeleteWaah seneng ya bisa sampai di Bengkulu teh. Aku yang nyaris ke sana beberapa bulan lalu, pas ada festifal budaya, jadi makin pengin
ReplyDeleteWowww..bunga Raflesia Arnoldi nya sudah mekar di hari ketiga ya. Gede juga 65cm diameternya. Bisa bertahan selama 7 hari ya. Sesudah itu gimana besarnya? Asik banget teh Anih bisa ke Bengkulu bareng blogger kece lainnya.
ReplyDeleteBelum pernah ke Bengkulu, masih ada di list. Semoga next year ah.. Hehehe. Amin.
ReplyDeleteBengkulu cantik teh, pantesan teman saya kangen berat sama rumahnya di Bengkulu kalau sedang ada di Bogor
ReplyDelete