Apa itu MEA? Sekilas
mirip nama seorang gadis cantik ya? Hahaha, bukan. MEA adalah singkatan dari
Masyarakat Ekonomi Asean atau Asean
Economic Community (AEC) Menurut Wikipedia, MEA dirancang untuk mewujudkan
Wawasan ASEAN 2020. Perdagangan antarnegara ASEAN terintegrasi. Artinya,
perdagangan bebas bagi semua negara ASEAN dan Indonesia kebanjiran
produk-produk dan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN lainnya.
Yang tertangkap di
benak masyarakat pasti “takut” atau “terancam” malah sampai ada yang ngedumel,
katanya “nambah-nambah masalah saja,
sudah banyak pengangguran ditambah lagi tenaga kerja dari luar.” Come on! Bangkit
dong jangan sukanya di ninabobo, dalam
iklim tropis memang enak ya buat leha-leha. Asal bisa makan dan kumpul saja
sudah senang, gak salah sebenarnya pandangan ini, tapi buatlah “Bisa makan dan kumpul sambil produktif dan
gak tergantung” Dengan adanya MEA, diharapkan semua bangkit dan terpecut
untuk membuat sesuatu yang lebih bernilai ketimbang jalan di tempat. Tak perlu
menyalahkan keadaan atau perubahan.
MEA bisa disikapi
sebagai ancaman juga peluang. Secara manusiawi, wajar jika merasa MEA itu
ancaman, tergantung pada kesiapan seseorang. Kalau saya pribadi, bagaimana pun
harus mampu menghadapinya. Karena suka atau tidak. Siap atau tidak. Hal itu
harus terjadi.
Menghadapi MEA saya
ingin berbagi tips dalam ranah sebagai seorang freelancer dalam dunia Blogging
dan Kegiatan sosial media. Menurut saya, kegiatan blogging dan sosial media justru berpeluang besar untuk
meningkatkan penghasilan jika dikelola dengan baik. Mengapa demikian? Karena
dunia Blogging akan memberikan
sentuhan unik dan variasi untuk dunia marketing.
Era serba digital semua aktivitas selayaknya diimbangi dengan aktivitas
digital. Tak heran jika banyak perusahaan yang membutuhkan Blogger dan Netizen
untuk membantu proses marketing yang
tidak monoton.
Bukan dunia Blogger
saja yang berpeluang survive saat
MEA. Menjadi penulis konten website perusahaan dan organisasi, kontributor
media dan pengelola akun-akun sosial media juga menjadi lahan yang basah bagi
yang menguasai skill terkait.
Setelah membidik peluang,
apa yang harus dilakukan agar bisa tegak berdiri dan tetap lapang dada saat
gempuran sumber daya manusia dan produk-produk luar berdatangan?
Sebagai Blogger dan
Netizen serta freelancer, ini tips simpel
dari saya :
- Perdalam Bahasa Inggris, banyak baca buku berbahasa Inggris, banyak latihan percakapan dan ikut ujian TOEFL atau IELTS. Kalau sudah pernah ikut, coba upgrade lagi.
- Buat Blog berbahasa Inggris, ini pernah saya lakukan dan akan saya perbanyak update post-nya.
- Banyak interaksi dan networking dengan blogger, netizen atau calon partner kerja dari negara-negara lain. Bisa melalui acara workshop atau kelas online.
- Upgrade ilmu dan kemampuan.
- Menciptakan peluang sendiri dan menangkap setiap kesempatan.
- Memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
- Mempertajam ciri khas dan karakter karya sendiri.
- Bekerja keras dan tekun.
- Pelajari karakter bisnis negara lain, bisa via media online atau buku.
- Ibadah tetap nomor satu.
Sepuluh tips ini ada
penjabarannya, nanti akan saya sambung di postingan berikutnya. Simpel tetapi
punya visi yang lebar, tantangan menghadapi MEA sangat menyenangkan karena
beruntung, saya berada dalam ranah industri kreatif. Jadi sangat fleksibel
dalam menciptakan peluang. Dari menjual ide dan konsep saja, sudah bisa menjadi
sumber peluang. Dan ini bukan sekadar mencari peluang tetapi ikut membantu
perusahaan-perusahaan dalam circle
marketing mereka.
Maka tunggu apa lagi?
Jangan sia-siakan waktu dengan hanya ngedumel, berdiam diri atau bergantung
saja terhadap zona nyaman. Upgrade skill,
Ciptakan peluang dan raih keleluasaan di era MEA dengan hati yang senang.
harus improve Inggris aku lagi nih, hayu atuh diajarin teh
ReplyDeleteDulu udah pernah bikin blog berbahasa inggris teh, tp gak lanjut krn gak pede sama grammar yg masih berantakan :(
ReplyDelete10 hal diatas adl hal2 yang harus dilakukan untuk menghadapi MEA sebagai seorang blogger. Walaupun harus bertahap melakukannya. Saya sendiri masih concern yg no 6,7 dan 10 karena ingn sekali mempertajam ciri khas artikel yg saya tulis. No 1 jg tengah saya lakukan upaya menghadapi MEA untuk persiapan di dunia kerja setelah lulus kuliah nanti. :)
ReplyDeleteIbadah nomor satu, dibarengi usaha ya teh...setuju aku mah. Siap bertarung dengan MEA, perkenalkan namaku Xena The Warrior Princess hehehe
ReplyDeleteWah terima kasih tipsnya teh Ani. Jadi semangat nih semoga bisa lebih baik lagi ke depan
ReplyDeleteKeren tips nya teh, patut dicoba nih. Memang hidup itu proses belajar tanpa henti ya :)
ReplyDeleteAku lemaaah banget nih teh bahasa Inggrisnya, dulu ikut les Inggris niatnya cari jodoh :D
ReplyDeleteLho, tuh ibadah nomor 10, bukan nomor 1, Ani. (just kidding)
ReplyDelete10 tips ini lengkap sudah untuk bersaing di MEA, tapi itu buat yang sudah siap luar dalam. Sementara saya masih banyak bolongnya tuh. Apalagi yang nomor 1, parah bangeeeet...
Suka aku postingannya ini
ReplyDeleteSetuju banget. 10 tips yang harus diterapkan ini. Kalau belum bisa menerapkan semua, minimal satu dua mulai dicicil. Mari belajar :)
ReplyDeleteSetuju...tipsnya mengena banget
ReplyDeleteLangsung saya sedot eh serap ��
Daripada meratapi diri mending upgrade diri ya Teh
Alin alon assal kalakon.
Cikaracak ningg ang batu laun laun jadi dekok
Hihi... nyambung gak?
Ya maksudnya meski banyak ketertinggalan tetap semangat belajar karena lama lama masa sih kalau serius tidak ada hasilnya?
Nuhun ilmunya Teh...
point satu dan dua, tentang improved English. PR banget buat saya heheee
ReplyDeletesalam sukses Mbak Ani
Improve English itu jadi wajib hukumnya kalau nggak mau ketinggalan ya. Tks, tips nya, Ani. :)
ReplyDeleteImprove English itu jadi wajib hukumnya kalau nggak mau ketinggalan ya. Tks, tips nya, Ani. :)
ReplyDeleteUwowowowo... makasiii banget Kak Ani Bertaaaa :)
ReplyDeleteYoi kalo pengin bisa outstanding, ya kita beneran kudu meng-upgrade diri yah :)
bukanbocahbiasa(dot)com
Baiklah, baca2 postingan temen-temen ttg MEA ini baru ngerti.
ReplyDeleteBaiklah, baca2 postingan temen-temen ttg MEA ini baru ngerti. (Komen yg diatas punya ahmad nurcholis itu Ima yang komen, belom di log out, hihi..)
ReplyDeleteSetuju dgn tipsnya teh Ani. Jd bikin semangat. Haduh, banyak banget PR-ku spya bisa upgrade skills, yak. Moga2 bisa.
ReplyDeleteKoreksi, Teh, ibadahnya ada di nomor 10 itu bukan nomor 1. Hehehehe....
ReplyDeleteKhusus poin bahasa Inggris, ngerasa banget kalau keteteran dengan bahasa tulisan. Baca artikel bahasa Inggris gak masalah sih, ngerti-ngerti aja. Cuma kalau dibalik, disuruh nulis, langsung angkat tangan. Grammar keok. Kudu kursus lagi kayanya.
Saya lagi belajar bahasa inggris lagi teh secara online soalnya nyadar kurang banget
ReplyDeleteMakasih ya mbak ilmunya, memang bhsa inggris ini bhsa internasiona dan tdak sedikit org yang bisa, namun sya ini.kurang pintar berbahas inggris, bhs indnesia aja kdang masih belpotan kalau nulis artikel, jadi masih kesusahan utk bsa hehehehe....
ReplyDeleteDengan adanya MEA kita juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
ReplyDeleteKelemahan terbesar saya di bahasa Inggris, mau gak mau harus belajar giat buat ngadepin MEA.
ReplyDeletebener banget ini...aku juga lagi benerin bahasa bule nih..banyak PR ya kita sebenarnya, justru ini bikin semangat ...
ReplyDeleteya, sebenarnya sih saya juga kurang suka tapi itu mau gak mau harus bisa berlayar. saya yakin indonesia tak jauh beda dengan negara asean lainnya.. positif thingking aje :D
ReplyDeleteKepengin memperlancar kembali bahasa Inggris, semoga kekejar ya
ReplyDeleteMakasih sharingnya teh Ani, padat, penuh ilmu
Keilmuaku tentang MEA dan menghadapi MEA itu cetek banget hahahahah. Thanks for share ya eda. Intinya kita harus selalu upgrade dan update sama semua yg baru ya. SEMANGAT!
ReplyDeletesetuju banget kak, mari sambut MEA dengan semangat upgrade skill :D
ReplyDelete