Kepala Sekolah dari 20 SMK se-Jawa Timur dan jajaran Samsung Electronics Indonesia |
Pendidikan vokasi
adalah pendidikan yang ditujukan untuk penguasaan keahlian terpadu yang
disesuaikan dengan kebutuhan industri. Jadi, kurikulum dan materi pelajarannya
disesuaikan dengan jurusan yang diambil. Pendidikan vokasi ini diarahkan untuk
siswa siswi SMK agar lulusannya berkualitas dan menjadi tenaga siap pakai.
Menurut data BPS Bulan
Mei 2017, tercatat pengangguran di Indonesia didominasi oleh lulusan SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan), sebanyak 9,27%. Ini menunjukkan adanya masalah kurang
tepatnya penerapan keahlian sesuai jurusan pada SMK serta kualitas yang masih
di bawah standar.
Maka, pemerintah
menggencarkan pendidikan vokasi industri yang diluncurkan pada akhir Juli 2017
lalu di Cikarang oleh Kementerian Perindustrian, kebetulan saya hadair di acara
ini. Ulasannya ada di http://www.aniberta.com/2017/07/kemenperin-siapkan-generasi-berkualitas.html
Ternyata, Samsung
Indonesia malah sudah melakukan hal ini sejak 2013 lalu, dengan adanya Rumah
Belajar Samsung yang diluncurkan di 6 kota. Diantaranya Jakarta, Cikarang,
Medan, Makassar, Banjarmasin dan Kendal. Ditambah peluncuran Samsung
Tech Institure Jawa Timur pada 29 Agustus 2017 di Dyandra Convention Center Surabaya, yang mencakup seluruh daerah
di Jawa Timur dan berpusat di Surabaya dan Madiun.
Samsung Indonesia
berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Indonesia dengan memberikan fasilitas
berupa sarana dan sumber daya manusia untuk mempersiapkan lulusan SMK yang
menjadi tenaga siap pakai dengan kualitas keahlian yang memadai.
Sejak diluncurkan
Samsung Tech Institute hingga saat ini telah menghasilkan 2.507 lulusan. 585
diantaranya berhasil mendapatkan pekerjaan di Samsung Service Center beserta
afiliasinya. 1.067 lulusan melanjutkan ke
pendidikan yang lebih tinggi.
Penandatanganan MoU anatara Kepala Sekolah SMK dan Samsung Indonesia |
Menurut KangHyun Lee, Vice President Corporate
Affairs, PT.Samsung Electronics Indonesia, lulusan SMK berdaya saing kuat akan
menghasilkan industri yang kuat dan berdampak pada peningkatan pendapatan
masyarakat. Kebutuhan industri yang semakin tinggi harus berbanding lurus
dengan penyediaan tenaga kerja dengan keahlian yang mempunyai standar
berkualitas.
Samsung Tech Institute
didukung oleh pemerintah Propinsi Jawa Timur beserta institusi pendidikan
formil untuk menggandeng 20 SMK di Jawa Timur. Samsung Indonesia menyediakan
pelatihan dasar elektronika, pelatihan perbaikan telepon selular yang
kurikulumnya setara dengan keterampilan dasar yang diterapkan oleh Samsung
Service Center.
Khusus SMK Negeri 1
Wonosari Madiun, sebagai Samsung Tech Institute percontohan di Jawa Timur yang
diberikan kurikulum perbaikan audio video dan home appliances, seperti TV, Kulkas, AC dan mesin cuci.
Sejalan dengan misi
pendidikan vokasi yang dipaparkan Drs. Bambang Satrio Lelono, M.A, Dirjen
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Republik
Indonesia, menyatakan bahwa peran BLK (Balai Latihan Kerja) menjadi sangat
penting.
“Selayaknya BLK
dikelola tidak secara konvensional tapi difasilitasi dengan sarana yang paling update dan dilengkapi tenaga pengajar
profesional yang mumpuni di bidangnya.”
Samsung Indonesia
sejalan dengan yang dipaparkan oleh Pak Bambang tersebut, mengingat dalam
kurikulum Samsung Tech Institute, untuk para guru pun diberikan pelatihan
berbasis train the trainer dan
pelatihan IT yang dilakukan berkala.
Empat poin fokus
revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan yang diamanatkan dalam instruksi
Presiden No.9 Tahun 2016, yaitu:
Revitalisasi
Kurikulum, Artinya kurikulum yang disempurnakan dan
disesuaikan dengan jurusan yang diambil serta penyesuaian dengan kebutuhan
industri masa kini. Karena ketidaktepatan terhadap kurikulum yang berjalan
selama ini, kurikulum masih memakai bahan ajar lama yang tak sesuai, sedangkan
perkembangan industri semakin kekinian, mulai mesin-mesin yang beroperasi di
industri yang semakin canggih, pola dan etos kerja yang dinamis memrlukan update kurikulum secara berkala.
Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Sumber daya manusia yang
berkualitas dan mempunyai keahlian standar tinggi diperlukan dalam proses
belajar mengajar. Setiap guru pun selayaknya memperoleh upgrade ilmu yang berkala. Selain guru, praktisi pun bisa
didatangkan untuk mengasah skill
sesuai jurusan.
Kerja
sama,
Sinergi dengan semua pihak yang berkepentingan adalah sangat penting dilakukan.
Mengingat saling ketergantungan antar institusi atau organisasi akan menjadi
saling mengisi.
Lulusan,
Setelah lulus, diharapkan dapat tersalur dan menjadi tenaga siap pakai.
Sejalan dengan poin
tersebut, Samsung telah menjalankan dukungan melalui STI dengan memberikan
fasilitas, revitalisasi kurikulum dan pelatihan untuk tenaga pengajar.
Dalam STI Tahap 7
(Surabaya dan Madiun) ini, Samsung menjalankan dua format dalam kolaborasinya,
yaitu STI Mandiri dan STI Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia (SEIN).
Sebagai informasi, 20
SMK di Jawa Timur tersebut adalah; Implementasi STI Mandiri: SMK Al
Huda-Kediri, SMK Ma’Arif-Batu, SMK Muhammadyah 1-Nganjuk, SMK Muhammadyah 1-Surabaya,
SMK Muhammadyah Genteng-Banyuwangi, SMK Muhammadyah 5 Babat-Lamongan, SMK
Muhammadyah 7 Gondanglegi-Malang, SMK Negeri 1-Gempol, SMK Negeri 2-Malang, SMK
PGRI 1-Nganjuk, SMK PGRI1-Pasuruan, SMK Taruna Balen-Bojonegoro, SMK
Turen-Malang, SMK Islam 1-Blitar, SMK Negeri 1 Geger-Madiun, SMK Walisongo
2-Gempol, SMK Negeri 1 Bandung-Tulung Agung, SMK Negeri 1 Bendo-Magetan, SMK BP
Subulul Huda Madiun dan Implementasi STI Corporate Citizenship Samsung
Electronics Indonesia adalah SMK Negeri 1 Wonosari, Madiun.
Untuk mendapatkan STI
SEIN, tentu melalui berbagai seleksi dan pertimbangan yang ditentukan oleh
kebijakan Samsung Indonesia. SMK Negeri 1 Wonosari dipilih sebagai penerima
implementasi SEIN karena banyak inisiatif dalam pengelolaan programnya vokasi
dan sangat koperatif dalam melaporkan berbagai kegiatan serta evaluasinya.
Samsung berkomitmen
untuk memperkuat sustainability dalam
program Samsung Tech Institute ini dengan terus mengevaluasi programnya dan
disejalankan dengan program pemerintah sebagai wujud dukungan memajukan
pendidikan Indonesia.
Semoga pendidikan Indonesia semakin maju dengan adanya kepedulian seperti ini
ReplyDeletehampir sama seperti BLK yah tapi lebih khusus, ada juga pelatihan kesenian cuma belum bnyak sponsor dan yang mengekspos. seru kalau ikut pelatihan makin banyak SDM yang maju
ReplyDeleteWah saya malah baru denger dan tahu teh mengenai Samsung Tech Institute ini, programnya keren ya ikut memajukan pendidikan di Indonesia.
ReplyDeleteLulusan SMK nya juga bisa langsung bekerja karena memang sudah memmpunya keahlian tertentu, semoga program nya menyebar smapai seluruh penjuru nusantara ya teh kedepannya :)