Circular Tour Tangerang Selatan - Bogor - Sukabumi bersama Blogger, Media & Influencer |
Mengikuti program
Circular Tour selama dua hari pada 18-19 Desember 2018 lalu bersama Danone
Aqua, merupakan pemuas jawaban yang saya butuhkan. Ketertarikan saya akan
kebijakan Circular Economy terhadap sampah plastik membuat saya seolah
memperoleh siraman air di tengah padang pasir.
Sebelumya, saya
mengikuti pengayaan wawasan dalam talkshow
yang mengangkat Tema Bijak Berplastik bersama Danone Aqua yang saya
tuliskan di artikel berikut https://www.aniberta.com/2018/10/bijak-berpastik-salah-satu-langkah.html.
Setelah mengikuti talkshow tersebut, saya berharap ada sesi membahas soal
Circular Economy. Fayung bersambut dan alhamdulillah saya termasuk dari salah
satu yang berkesempatan mengikuti kegiatan ini.
Didampingi para
narasumber ahli, diantaranya Ibu Emenda
Sembiring ST.MT.MengSc,PhD (Industrial Engineering, Environmental
Engineering and Quantitative Social Research) dari
Institut Teknologi Bandung, Bapak Karyanto Wibowo (Sustainable Development Director
Danone Indonesia) dan Opening Speech oleh Bapak Arif Mujahidin dari Corporat
Communication Director Danone).
Smart Drop
Box
Setelah berkumpul dan mendapat briefing
dari Swietenia (Founder Divers Clean Action) yang memoderatori seluruh rangkaian acara,
kami berangkat menuju destinasi pertama. Tujuan pertama Circular Tour
mengunjungi sebuah minimarket yang telah terpasang Smart Drop Box untuk menampung berbagai botol plastik tipe PET yang
dapat didaur ulang.
Smart Drop Box |
Langkah menukarkan botol plastik dengan saldo T-cash |
Smart Drop Box ini, diperuntukkan
masyarakat yang ingin membuang sampah plastik berupa botol minuman dengan
memperoleh reward karena sudah melakukan sesatu yang luar biasa. Jadi, ada satu
botol raksasa yang bisa menampung ratusan botol minuman ke dalam Smart Drop Box
ini dengan sistem aplikasi yang dapat diunduh di android. Aplikasi yang harus
diinstal ada dua, yakni T-cash dan mySmash.
Cara kerjanya, sebelum memasukkan botol
minuman ke dalam Smart Drp Box, scan barcode lalu saldo pun akan bertambah ke
saldo T-cash. Untuk setiap botol minuman merk Aqua akan mendapat Rp.60 dan non
Aqua Rp.50 per botol yang dimasukkan setelah di-scan barcode.
Unik dan solutif namun sebaiknya Smart Drop
Box ini untuk sistem pembayaran sebaiknya ditambah opsi lainnya jadi yang tidak
punya T-Cash pun masih bisa ikut program ini. Penempatan Smart Drop Box juga
sebaiknya berada di semua titik lalu lalang, misalnya stasiun, mall, pasar,
sekolahan, kampus, kantor dan lain-lain.
Sementara ini, Smart Drop Box baru tersedia
di 5 Alfamart di Jakarta Selatan dan 1 di Rawabelong Jakarta Barat. Target 2019
dapat menyediakan 100 unit Smart Drop Box ini. Botol –botol yang sudah
terkumpul di Smart Drop Box akan disalurkan ke Bank Sampah terdekat.
Bank Sampah
Induk Gesit Jakarta Selatan
Kami
melanjutkan perjalanan ke Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan yang
menampung sampah plastik warga sekitarnya dan sudah menjadi rekanan Danone Aqua
juga dalam menampung sampah plastiknya.
Bank Sampah Induk Gesit |
Aktivitas di Bank Sampah Induk Gesit |
Bank
Sampah ini setiap harinya menampung sampah plastik dari 700 Keluarga lingkungan
terdekat, menghasilkan 15 truk per hari untuk diangkut ke tempat pendaurulangan.
Menurut Ketua Pengurus, Ibu Silvi, Bank Sampah ini sebagai bentuk kontribusi
terhadap harga yang lebih transparan dan mengacu pada standar yang tidak
terlalu rendah sehingga bisa menguntungkan semua pihak dibanding dengan
menyetor ke pengepul liar yang mengambil harga terlalu murah.
Recycling Business Unit
Circular
Tour berlanjut ke lokasi Recycling Business Unit Danone Aqua di daerah Serpong
Tangerang Selatan. Sebelum sampai di sana, saya belum terbayang bagaimana
prosesnya dan akan menjadi apa saja hasil daur ulang tersebut. Saya surprise!
Begitu banyak proses yang memikirkan setiap detailnya. Mulai menerima sampah
plastik, memilah, pengepresan hingga penghancuran menjadi keping-keping
plastik. Takjub saya melihatnya.
Recycling Business Unit Lokasi Tangerang Selatan |
Pemilahan |
Pencacahan |
Pengepresan botol minuman yang telah disortir |
Kaos terbuat dari 8 buah botol plastik minuman |
Pekerja
di sana yang diberdayakan oleh Danone Aqua membuktikan bahwa circular economy
dalam penanganan sampah plastik berjalan dengan baik. Dari sini, saya menjadi
lebih paham dengan apa yang dijelaskan oleh Bapak Karyanto Wibowo saat di acara
Talkshow Bijak Berplastik.
Hasil
dari recycling ini, menjadi botol Aqua baru dan menjadi kaos yang layak pakai.
Ini membuktikan bahwa misi Danone Aqua dalam menuju target 100% produk yang
dapat didaur ulang sedang menuju pencapaiannya.
Begitu
pula saat berkunjung ke Pabrik Babakanpari dan Legos di Sukabumi. Komitmen Danone
Aqua begitu terlihat nyata, untuk produksi Air Mineral Kemasan Galon di sana
70% galon kemasannya terbuat dari hasil daur ulang. Hanya 30% menggunakan bahan
plastik barunya.
Seperti
yang dikatakan oleh Dewan PBB dalam klarifikasinya, bahwa plastik tidak
masalah. Yang menjadi masalah adalah sampahnya yang tidak terbuang ke tempat
yang tepat. Inilah masalah yang wajib dipecahkan sesungguhnya. Indonesia
walaupun konsumsi plastik per tahunnya mencapai 5,32 juta ton / tahun dan
termasuk kecil dibanding negara tetangga dan negara lainnya, namun hanya 36%
yang terangkut ke TPA. Hanya 20% yang berhasil didaur ulang.
Sebanyak
44% terbuang ke lingkungan termasuk terbuang ke lautan. Menimbulkan masalah
serius terhadap kerusakan lingkungan dan ekosistem yang ada di dalamnya. Bahkan
garam yang kita konsumsi pun sebagian besar mengandung partikel plastik yang
tercampur dari sampah plastik yang ada di laut.
Kebijakan
Danone Aqua dalam program Circular Economy ini merupakan salah satu solusi yang
baik dan menjadi inspirasi serta teladan yang dapat diikuti oleh perusahaan
lainnya. Konsep Circular Economy yang mengusung kolaborasi dengan beberapa
pihak terkait serta memberdayakan masyarakat dalam kegiatannya membuat sampah
plastik menghasilkan barang yang mempunyai nilai ekonomis dan menciptakan
lapangan pekerjaan baru.
Untuk
mendukung Circular Economy ini, bisa dimulai berawal dari kita sendiri, memilah
sampah di rumah, bekerjasama dengan tukang sampah dan pengepul terdekat juga
mencari tahu tempat daur ulangnya.
Bijak
berplastik dalam kehidupan sehari-hari, bawa kantong belanja sendiri dari
rumah, bawa sedotan alumunium ke mana-mana, tidak buang sampah sembarangan dan
mau mengedukasi orang terdekat untuk melakukan kebiasaan buang sampah pada
tempatnya serta memilah sampah plastik untuk diberikan ke pengepul untuk didaur
ulang.
Dengan
upaya Circular Economy dari Danone Aqua ini semoga semakin massif gerakannya
dan dapat dicontoh oleh banyak kalangan. Satu tindakan kecil jika dibiasakan
dan disosialisasikan, lama-lama akan menjadi banyak menghasilkan solusi. Yuk!
Mulai dari kita sendiri untuk melakukannya disesuaikan dengan kemampuan dan
kondisi yang dapat dilakukan saat ini juga.
Mantap, dari sampah bisa menghasilkan rupiah :)
ReplyDeleteKeren banget program danone aqua ini, ada bank sampah segala. Aku juga sudah mulai mengurangi plastik teh dengan cara selalu membawa tas untuk belanja dan membawa bekal minum dari rumah apabila bepergian.
ReplyDeleteSemoga dengan adanya DropBox lingkungan akan makin terjaga, nggak ada lagi yang buang limbah plastik ke kali-kali atau selokan air, sukses untuk program
ReplyDeleteTerlepas dari bisnis, langkah yang ditempuh Danone Aqua luar biasa, terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan. Seperti Teh Ani, banyak dari antara kita pun sudah melihat dari dekat dan merasakan langsung bagaimana kontribusi perusahaan ini untuk keselamatan bumi dari sampah dan polutan lainnya..
ReplyDeleteBnk sampah kalau dikelola dengan serius bisa menghasilkan duit ya, dengan daur ulangnya pun bisa membuat barang yg keren loh..
ReplyDeleteIni jadi PR banget buat saya,Teh. Pelan-pelan melepaskan diri dari ketergantungan terhadap plastik.
ReplyDeleteLangkah Danone-AQUA untuk mendukung #bijakberplastik sungguh menginspirasi ya teh. Aku jadi suka ngumpuling botol minum plastik gitu, mayan pas meeting bisa dapat banyak. Kalau nda sempet mampir ke Smart Drop Box, aku kasih ke pemulung aja. Mereka udah happy banget pas lihat sampah udah dipilah2 gitu :)
ReplyDeleteWah keren ya inovasinya, semoga bisa terus menjaga lingkungan dan kegiatan ini terus konsisten.
ReplyDeletewaaa ini penting bgt ni teh. skrg mmg sdh darurat sampah soalnya. Seneng banget bacanya klo Danine serius mengurus sampahnya. Sbnrnya perilaku spy gak nyampah hrs dimulai dr rumah yaa
ReplyDeleteSampah plastik sekarang sudah menjadi masalah yang sangat besar dan masih banyak juga masyarakat yang minim d akan pengetahuan bahayanya sampah plastik. Keren ya inovasi dari Danone, semoga smart Drop Box nya bisa menyebar lebih banyak lagi diberbagai titik.
ReplyDeleteSenangnya karena semakin banyak pihak yang peduli dengan sampah plastik yang volumenya memang terlampau besar. Semoga saja gerakan-gerakan seperti ini tidak hanya menjadi solusi penanganan samaph plastik itu sendiri, tapi bisa berimbas dengan kesadaran untuk menurunkan jumlah konsumsi plastik dalam masyarakat.
ReplyDeleteIni keren, memberdayakan sampah jadi berbagai produk ya Teh.
ReplyDeleteDan aku pun mulai menyadari bawa tumbler kmana mana, mengurangi sampah plastik..
Sukses buat Danone
Aihh seru abnget teh bisa kesana liat proses daur ulang, pengen deh sekali-kali liat prosesnya langsung. Btw smart drop box nya udah ada dimana aja teh?.
ReplyDeleteSmart box ini ide keren banget Teh. Selain mengurangi sampah yang akan membebani bumi, yang melakukan juga dapat reward. Bagaimanapun kita masih manusia biasa, senang aja dikasih reward untuk seseuatu yang memang seharusnya jadi tanggung jawab kita :)
ReplyDeleteSiapa sangka ya Teh itu kaosnya terbuat dari botol plastik minuman. Bagus euyy!
ReplyDeleteNah, ini niy masalah pemilihan sampah dirumah juga masih PR banged niy Teh buat saya, tapi perlahan2 bisa memilah mana sampah organik dan nonorganik kedepannya.
semoga cara ini efektif untuk mengurangi sampah plastik
ReplyDelete