ki-ka : Matias Mairuma, Bustar Maitar, Jimmy Wanma dan Yulia Fonataba |
Berkembangnya industri, luasnya
pembangunan infrastruktur dan maju pesatnya wisata modern, harus dibarengi
dengan menjaga lingkungan dan ekosistem alam tidak terganggu habitatnya. Baik
bagi tumbuhan maupun hewan di dalamnya.
Sempat terpikir dengan pemikiran
sederhana saya soal ini, contoh kecilnya, saat di suatu desa yang tadinya
sejuk, banyak pepohonan tinggi menjulang dan lebat, namun kini sudah berganti
dengan komplek perumahan atau mall. Sedih dan merasa kehilangan yang amat
sangat tentunya.
Mendapati kabar baik pada 28
Januari 2020 di acara Yayasan Ekosistem Nusantara Berkelanjutan atau EcoNusa yang
memberikan informasi kegiatannya sejak berdiri di 2017. EcoNusa yang didirikan
oleh Bustar Maitar, seorang tokoh
lingkungan yang lahir dan besar di Papua.
Bustar Maitar, Founder EcoNusa |
EcoNusa mempunyai visi lebih
memihak pada kedaulatan rakyat dalam memperkuat komitmen menjaga dan memelihara
hutan di Timur Indonesia, dengan memberdayakan masyarakat terutama para pemuda
dari desa hingga kota yang diedukasi akan pentingnya hutan bagi kehidupan
manusia juga makhluk hidup lainnya.
Bapak Bustar Maitar dalam hal ini
tak memungkiri terbukanya sinergi bersama pemerintah, lembaga swadaya masyarakat
dalam dan luar negeri serta pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan
sumber daya alam yang berkelanjutan dan transparan di wilayah Timur Indonesia.
Fokus kerja EcoNusa di empat
wilayah. Di antaranya Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan Maluku. Melibatkan
masyarakat khususnya para pemuda di empat wilayah tersebut.
Kegiatan yang telah dilakukan dan
menjadi highlight di 2019 di
antaranya, Membangun Komunitas yang mencakup School of Eco Involvement, School
of Eco Diplomacy, Best Practices dan Ekspedisi Mangrove.
School of Eco Involvement adalah
membangun ketahanan masyarakat di sekitar hutan dengan membangun kapasitas
masyarakat dalam mengelola sumber daya alam di kampungnya. Kegiatan ini sudah
dilaksanakan di Kampung Klayili dan Sorong dengan peserta 25 Kepala Kampung.
School of Eco Diplomacy Berorientasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
Untuk kelas dasar School of Eco
Diplomacy pun sudah diadakan di Jayapura dan Manokwari yang diikuti oleh 47
peserta. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan peguatan kapasitas kepada
anak-anak muda yang ke depannya menjadi agent
of change di seluruh Indonesia.
Menariknya, soal School of Eco
Diplomacy ini, tak hanya penguatan kapasitas dalam bidang lingkungan namun
diberikan juga penguatan kapasitas di bidang lain, salah satunya pengelolaan
potensi wisata yang dikelola oleh para pemuda Papua asli. Untuk mengedepankan
potensi sumber data manusia Papua yang selama ini sering di-under estimate oleh sebagian orang luar
Papua.
“Jangan selalunya pemuda Papua
bekerja di resort besar namun dikelola oleh investor luar, sudah saatnya
pariwisata Papua dikelola oleh orang Papua asli dan hasilnya banyak
dimanfaatkan oleh warga lokal.” Kata Pak Bustar.
“Raja Ampat 75% sudah dikelola oleh Pemuda Papua. Ini sudah
merupakan bukti komitmen atas penguatan kapasitas tersebut.” Tambah Pak Bustar.
EcoNusa juga melakukan assessment di 6 kampung, Raja Ampat,
Teluk Wondama, Kaimana, Kepulauan Yapen, Nabire dan Asmat pada 2019 dengan
mengumpulkan cerita sukses masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam serta
mengembangkan praktek-praktek baik yang
dilakukan di kampung masing-masing. Karena praktek yang dilakukan
implemnentasinya sudah jelas dan melalui try
and error di dalamnya.
Jimmy F Wanma (Peneliti Universitas Papua) |
Ekspedisi Mangrove
Ekspedisi Mangrove dilakukan
bersama UNIPA dan Balitbangda di lima kabupaten, di anataranya Kaimana, Fakfak,
Teluk Bintuni, Sorong Selatan dan Raja Ampat. Tujuannya untuk mendokumentasikan jenis-jenis
mangrove yang ada di sepanjang pesisir Papua Barat.
Bapak Jimmy F Wanma peneliti dari
Universitas Papua memaparkan hasil ekspedisi mangrove yang dilakukan selama 15
hari oleh 18 orang dari Yayasan EcoNusa, Balitbangda, Unipa dan WRI. Bapak
Jimmy menyimpulkan bahwa jenis Mangrove yang terdapat di Pesisir Selatan Papua
Barat gterdapat dua tipe yaitu kabur dan jernih. Terdapat 39 jenis dan 19
family.
Mangrove yang penting mendapatkan
perhatian khusus ada pada kategori Cites LC & Decreasing. Sangat menarik dan menjadi sumber ilmu pengetahuan baru katrena begitu banyak jenis mangrove yang pengelompokannya sangat beragam.
Bersih-Bersih Pantai
EcoNusa juga bekerja sama dengan
Pandu Laut Indonesia dalam upaya membersihkan laut di lebih dari 74 titik di seluruh Indonesia. Sebagai upaya
aksi Menghadap Laut 2.0. Tak lupa, EcoNusa juga memperkenalkan cerita-cerita
Papua di Jakarta melalui video pendek dan inisiatif-inisiatif lokal serta
melakukan Media Gathering sebagai
perluasan pengenalan tanah Papua, khususnya untuk sumber daya alamnya.
Dalam kesempatan ini hadir juga
Bapak Matias Mairuma, Bupati Kabupaten
kaimana Papua Barat. Bapak Matias
menggaris bawahi tentang penguatan lokal dengan pembangunan yang tidak
mengganggu lingkungan, diharapkan semua potensi keindahan dan sumber daya alam
yang ada di tanah Papua harus lebih banyak didapatkan oleh warga lokal dari
segi benefit value nya.
Bapak Matias juga sangat
mendukung EcoNusa sebagai lembaga swadaya masyarakat Papua yang berorientasi
nasional bahkan internasional.
Kesimpulan dari visi misi EcoNusa ini menurut
saya, selain berorientasi lingkungan, khususnya hutan, mengusung pula sumber
daya manusia masyarakat Papua yang diperkuat kapasitas dan kapabilitasnya
sehingga daya saingnya patut diperhitungkan di mana pun dan dalam bidang apa
pun. Papua harus diangkat eksistensinya oleh seluruh masyarakat Indonesia agar
inisiatif lokalnya memberi kontribusi lebih banyak untuk bangsa.
Papua tak sekadar Raja Ampat, Danau Sentani atau lagu Sajojo saja, banyak hal yang dapat digali dan diangkat sehingga Papua bukan sekadar pemanis atau yang potensinya diisap orang luar tanpa berterima kasih pada tuan rumahnya.
Tapi Papua adalah pemeran utama juga di antara setiap suku dan gugusan pulau dari Sabang hingga Merauke.
Paparan yang memberikan insight menarik & segar ttg Papua. Jadi pengen kesana ya Teh. Lihat Dan alami langsung
ReplyDelete