“Jika perempuannya sejahtera maka negaranya pun sejahtera”
Ungkapan tersebut tidak berlebihan karena perempuan dalam lingkup organisasi terkecil negara, yaitu keluarga. Dalam keluarga, perempuan yaitu ibu, selalu menjadi manajer rumah tangga yang paling teliti dan sigap dalam memenuhi semua kebutuhan keluarga. Bukan hanya kebutuhan pokok seperti menyediakan sarapan dan pakaian saja, bahkan dalam kebutuhan ekonomi pun seorang ibu jika dirinya mampu, tak segan untuk membantu suaminya untuk mendatangkan penghasilan keluarga.
Biasanya seorang ibu rumah tangga
akan membantu perekonomian keluarga dengan cara bekerja di kantor, bekerja pada
orang lain atau berjualan baju, makanan atau jasa. Tergantung skills yang
dimilikinya. Untuk berjualan, mereka termasuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM).
UMKM sebelum masa pandemi juga
sudah merupakan roda penggerak ekonomi masyarakat yang paling menolong dan
paling mudah diimplementasikan karena dapat dilakukan kapan saja bahkan dari
rumah masing-masing. Bahkan UMKM Indonesia menurut data di 2018 berhasil menyumbang
Rp 8.573,9 triliun terhadap Produk Domestik
Bruto Indonesia.
Dukungan
terhadap UMKM sangat diperlukan dari sisi edukasi pemasaran dan literasi
digital mengingat pengguna internet dan kegiatan belanja online sudah sangat
marak saat ini. Apabila para pelaku UMKM didukung, akan lebih memajukan
perekonomian keluarga, masyarakat dan bangsa.
Maka,
saya sangat angkat topi kepada Google
melalui Women Will yang berkolaborasi dengan Danone Indonesia untuk sama-sama
melakukan upaya dukungan kepada para pelaku UMKM perempuan yang masih
memerlukan edukasi dua hal penting tadi, yaitu pemasaran dan literasi digital.
Ibu Destry Anna Sari (Asisten Deputi Pemasaran
Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM) mengungkap data
bahwa 60% dari total pelaku UMKM adalah perempuan. Maka diharapkan UMKM
perempuan mendapatkan banyak motivasi untuk menjadi jawara di level nasional
dan kompetitif di level global.
Masa
pandemi membuat seleksi alam terhadap pelaku usaha UMKM, kondisi Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat masyarakat dituntut melakukan transaksi
serba digital, baik untuk order pesanan maupun pembayarannya. Sehingga dalam
situasi PSBB, hanya UMKM yang telah go
digital saja yang mampu bertahan.
Lalu
Ibu Galuh Sugijanto (Vice president
General Secretary Danone Indonesia) menggarisbawahi bahwa perempuan
memiliki peran banyak dalam menyokong perekonomian keluarga dan berimbas pada
perekonomian bangsa, Danone Indonesia sangat menyambut gembira kolaborasi
dengan Women Will dari Google Indonesia untuk sama-sama mengedukasi para
perempuan Indonesia untuk menggunakan teknologi dengan tepat guna bahkan dapat
memberikan nilai tambah pada kegiatan UMKM yang dijalankannya.
Ibu
Galuh juga memaparkan bentuk dukungan Danone Indonesia terhadap UMKM perempuan
Indonesia melalui proyek pemberdayaan Aqua Home Service (AHS) dan Warung Anak Sehat
(WAS), pada masa pandemi, semua pelaku UMKM AHS dan WAS diberikan edukasi
literasi digital agar dapat tetap berdaya dan usahanya berjalan terus walau
semua transaksi beralih ke online.
Langkah UMKM Agar Bertahan
Ibu Dora Songco (Product Marketing Manager
Google Indonesia) mendorong para perempuan Indonesia harus mampu
menggunakan teknologi digital bukan hanya untuk keperluan pribadi seperti foto selfie, main sosial media untuk sekadar
bikin status atau hanya untuk ngobrol dengan teman. Ibu Dora mengajak perempuan
Indonesia untuk lebih memanfaatkan lagi apa yang yang dimilikinya dan apa
kemampuannya dalam teknologi untuk memberi nilai dan keuntungan pada bisnisnya.
Ibu
Dora menggarisbawahi tiga hal untuk para perempuan Indonesia pelaku UMKM:
Mendorong kemauan belajar, menurut Ibu Dora, sebenarnya perempuan Indonesia di mana pun
sudah menyentuh teknologi dengan baik, hanya tidak tahu how to dalam kegunaannya
untuk berbisnis. Sehingga kemauan dirinya sendiri untuk belajar harus
benar-benar dimotivasi.
Percaya diri, Jika
kemauan sudah ada, harus ada sikap rasa percaya diri juga dalam menggunakannya.
Yakin dengan apa yang dikerjakannya adalah upaya empower diri dalam berusaha.
Setuju
dengan pendapat Ibu Dora, masih banyak perempuan yang tidak memaksimalkan
sosial medianya untuk kepentingan berbisnis, bisa terjadi karena beberapa
faktor, diantaranya karena merasa sudah nyaman dengan usaha yang konvensional,
tidak ada motivasi untuk belajar, tidak menganggap penting pengembangan usaha
secara digital karena belum mengalaminya dan kurang percaya diri untuk
menampilkan eksistensi bisnisnya di sosial media. Jadi, dua hal ini memang
penting untuk didorong motivasinya.
Pandai beradaptasi, beradaptasi dengan kemajuan zaman, dengan perubahan aktivitas
dan perubahan pangsa pasar sangat penting dilakukan. Cara beradaptasi menurut
Ibu Dora adalah dengan tekun belajar dan mengaplikasikannya secara berproses.
Belajar bisa dari mana saja atau dari sumber apa saja, sekarang mudah
didapatkan karena begitu banyak cara untuk belajar di era sekarang ini. Tinggal
ada kemauan saja.
Belajar Digital Marketing
Jonathan End, (Digital & Growth Consultant) memberikan panduan belajar
pemasaran melalui proses digital secara otodidak melalui tutorial yang
tersedia. Supaya mudah diaplikasikan dan tidak terbatas jarak dan waktu. Karena
perempuan khususnya ibu rumah tangga memerlukan waktu yang lebih fleksibel
untuk belajar.
Secara mindset harus mengetahui potensi digital
yang ada pada berbagai macam platform. Misalnya website, marketplace, sosial
media, iklan digital dan search engine. Semua platform ini saling mendukung
dan memberi kekuatan dari plus minusnya.
Jonathan
mendorong untuk banyak belajar digital
marketing dari tutorial youtube
misalnya. Lalu mengubah paradigma dari mental pembeli menjadi penjual.
Misalnya, sebelumnya menggunakan marketplace hanya untuk belanja online namun
kita bisa mencobanya untuk memanfaatkan sebagai tempat menjual produk sendiri.
Kesimpulannya,
literasi digital yang belum dikuasai oleh sebagian besar pelaku UMKM perempuan menjadi
tantangan tersendiri bagaimana cara memotivasi supaya mereka ada kemauan dan
semangat untuk mempelajarinya karena peningkatan pemasaran dapat terbantu
dengan pemasaran digital yang dapat menjangkau semua area.
Dalam
penutupnya, Ibu Dora mengajak perempuan Indonesia khususnya pelaku UMKM untuk
bergabung di Women Will karena sering ada pelatihan gratis rutin dengan
pemateri yang kompeten dalam bidang literasi digital. Tentu saja mengikuti
program ini gratis untuk siapapun.
Mari
kita motivasi para pelaku UMKM untuk lebih go
digital agar mampu berdaya saing dan meluaskan jangkauan pemasarannya.
Sehingga peningkatan pendapatan terus terjadi walaupun dihadang pandemi yang
membatasi semua pergerakan.
No comments