Anak-anak yang bergerak lincah dan seperti tidak ada capeknya sering saya saksikan di lapangan di taman komplek rumah. Beberapa kali ibunya tampak kewalahan mengejar-ngejar anaknya yang tak terkendalikan mengikuti arah kakinya bergerak. Senang lihatnya, saya jadi terbawa keceriaan mereka. Tetapi saat melihat seorang ibu yang lain begitu kesusahan mengajak anaknya untuk ikut bermain bersama anak lainnya, saya mulai mencari tahu.
Terlihat anak tersebut duduk
sambil menatap teman-temannya yang berlari ke sana kemari namun dia seperti tak
ada gairah untuk ikut bergerak. Wajahnya pucat da nada lingkaran hitam di bawah
kedua matanya. Seperti menandakan kurang darah atau kurang nutrisi.
Masih banyak anak yang kurang
bergairah seperti kekurangan gizi seperti yang saya lihat di lapangan taman
tadi. Mirisnya, sebagian besar orang tua yang masih kurang menyadari pentingnya
mencari tahu tentang apa yang harus dilakukannya. Karena untuk mencari wawasan
dan ilmu saja, masih memandang tidak penting. Dengan pertimbangan tidak dapat
mengakses internet atau tidak cukup waktu untuk menyempatkan mengais ilmu untuk
kesehatan anak. Jadi, dijalankan apa adanya saja sesuai dengan kata hati dan
pemberian nutrisi alakadarnya.
Festival Isi Piringku
Talkshow Festival Isi Piringku
yang digelar oleh Danone Indonesia melalui Nutrisi Untuk Bangsa secara daring
pada 26 Maret 2021, memberikan banyak solusi sekaligus panduan bagi orang tua
agar memberikan gizi seimbang pada anak usia 4-6 tahun. Sebab dalam masa ini,
anak-anak sudah waktunya mencerna bahan-bahan makanan yang mengandung gizi
seimbang. Agar anak terhindar dari masalah-masalah kekurangan gizi dalam jangka
panjang.
Salah satunya panduan isi
piringku yang disosialisasikan kepada anak dari orang tua dan guru PAUD.
Mengapa guru PAUD juga penting peranannya dalam mensosialisasikan isi piringku?
Karena guru PAUD dapat memberikan materi isi piringku dengan berbagai permainan
edukasi.
Misalnya, Lisnawati, S.Pd Guru PAUD Cerdas, mengemukakan pengalamannya dalam
memberikan edukasi isi piringku melalui permainan puzzle bergambar sayuran,
nasi, buah dan lauk. Siswa PAUD dapat memasangkan paduan makanan gizi seimbang
dalam satu piring puzzle. Selain itu, ada sosialisasi melalui gerak dan lagu
yang menarik dan mudah diingat pesannya oleh anak-anak.
PAUD Cerdas yang merupakan salah
satu binaan Danone Indonesia ini, menciptakan atmosfer gizi di dalam
kelas-kelasnya. Misalnya, menampilkan mural gizi di dinding yang dapat
dipelajari anak-anak sambil bermain.
Sistem edukasi yang menarik
terkait gizi seimbang dalam isi piringku ini goalnya dapat diingat oleh anak
hingga dewasa nanti dan ketika ibunya di rumah menyajikan makanan tanpa menu
lengkap seimbang, anak dapat protes dan minta dipenuhi unsur gizi seimbangnya.
Di mana anak sudah dewasa nanti, akan terekam dalam alam bawah sadarnya bahwa
menu gizi seimbang dalam isi piringku sangat penting bagi kehidupannya juga
anak-anaknya kelak.
Generasi Sehat, Generasi berdaya saing di masa depan
Siapa yang tak ingin anaknya
sukses dan punya masa depan cerah? Tentu semuanya ingin menyaksikan anaknya
berhasil dengan gemilang ya? Namun orang tua bukan hanya menumpukan harapan
saja, harus dibarengi dengan upaya pemenuhan asupan nutrisi untuk anak sejak 1000
Hari Pertama Kehidupan agar pertumbuhan dasarnya optimal dan ada fondasi
kekuatan yang menjadi sumber untuk daya tahan tubuh yang kuat bagi anak hingga
dewasa.
Kesehatan anak yang masih belum
optimal akibat stunting dan beberapa masalah gizi buruk masih mendominasi di
Indonesia.
Seperti yang dikemukakan oleh DR.Dhian P Dipo, MA, Direktur Gizi
Masyarakat Kemenkes, menurut sebuah riset, anak-anak pendek atau dikenal
dengan stunting di Indonesia pada 2019 masih menduduki 27.7% atau sekitar 6
Juta anak. Ini adalah masalah gizi yang masih menjadi PR bagi semua pihak.
Bayangkan, kalau anak-anak Indonesia mengalami stunting masih banyak angkanya,
bagaimana dengan daya saing anak bangsa ke depannya yang harus berhadapan dalam
persaingan ketat yang kompetisinya secara internasional.
Stunting sangat menjadi fokus
perhatian semua pihak. Karena masalah ini akan berdampak luas terhadap kondisi
gizi anak dalam jangka panjang. Seperti kurang optimalnya kecerdasan anak dan
terjadi kompleksnya masalah kekurangan gizi lainnya.
Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia
pun mengemukakan inisiatif menggelar Festival Isi Piringku ini untuk mendorong
seluruh pihak agar dapat melakukan langkah edukasi lebih massif lagi bahkan
berkolaborasi agar tujuan membangun generasi sehat tercapai dengan baik.
Bagaimana Supaya Tumbuh Kembang Anak Baik?
Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi. Alhi Gizi dan Ketua Tim Ahli
Pengembang Modul Isi Piringku, menjelaskan
masalah anak yang susah makan atau hanya suka dengan makanan tertentu saja dan
tidak suka dengan sayuran, harus dibiasakan untuk menyukai makanan beragam agar
asupan nutrisinya seimbang dan nutrisi dari berbagai bahan makanan didapatkan
secara optimal.
Berikut saran dari Prof. Sri Anna
agar isi piring memenuhi kebutuhan nutrisi anak:
Pangan beraneka ragam, upayakan untuk disediakan hidangan yang
bervariasi, misalnya untuk karbohidrat tidak harus selalu nasi tapi dapat
divariasikan dengan ubi, jagung, talas dan lain-lain. Untuk lauk dan
buah-buahan juga demikian. Harus banyak diberikan variasi dan kreativitas dalam
mengolahnya.
Jadi, saat mengolah semua bahan
makanan itu juga penting diperhatikan. Apakah dibuat semur, opor, bening atau
oseng-oseng. Supaya anak tidak bosan dan mengenal tekstur makanan dengan
berbagai olahan. Anak pun dapat merasakan cita rasa bumbu dari makanan yang
dikonsumsinya dengan merasakan aroma dan cita rasanya.
Perilaku gaya hidup sehat, selain mendorong orang tua untuk memotivasi
anak usia 4-6 tahun dalam menerapkan isi piringku, harus beriringan juga dengan
menjalankan pola hidup sehat dan bersih. Karena asupan nutrisi yang cukup jika
tidak dibarengi dengan pola hidup bersih dan sehat, tetap akan terganggu.
Aktivitas fisik, Aktivitas fisik tak kalah penting juga. Sebab
kalori yang masuk memerlukan pembakaran agar diubah menjadi tenaga. Ajak
anak-anak untuk selalu beraktivitas fisik walau di rumah. Banyak yang bisa dilakukan
untuk aktivitas fisik di rumah. Misalnya, main petak umpet, berkebun bareng,
main lompat tali, senam dan lain-lain.
Pantau berat badan dan pertahankan berat badan normal, Biasanya
jika sudah terlihat anak stabil dengan berat badannya, ibu akan merasa tenang
tetapi jangan sampai kecolongan karena tidak memantau berat badan anaknya jadi
kebablasan.
Festival Isi Piringku yang padat
dengan paparan narasumber ahli ini perlu disosialisasikan ke masyarakat luas
terutama kepada ibu-ibu muda yang mempunyai anak di bawah usia 6 tahun karena
periode penting ini memerlukan banyak panduan yang harus lebih kreatif
dikemasnya agar anak-anak mudah mengaplikasikan dan mendapat pemahaman tentang
pentingnya menu seimbang melalui makanan yang beragam berikut sayur dan buah.
Bagi yang belum menyaksikan
talkshow ini, dapat disaksikan di You Tube Channel Nutrisi Untuk Bangsa.
Lengkap pembahasannya dan sangat mudah dipahami.
No comments