Saya pernah mengalami kondisi seperti kehilangan jejak atas penghasilan yang saya dapatkan per bulannya. Ini terjadi saat saya masih bekerja di kantor dan mempunyai kerja sampingan menulis. Gaji lumayan ditambah penghasilan tambahan tetapi yang menyangkut dan terlihat nyata hanya sedikit. Sedih, kecewa dan penasaran pastinya. Mengingat saya bekerja dengan energi mental yang terkuras dan banyak effort yang dilakukan.
Saya saat itu mencari buku
tentang financial planner dan alhamdulillah dapat di toko buku dekat rumah.
Panduan dari penulis dalam buku tersebut saya ikuti bertahap. Sedikit-sedikit
akhirnya saya terbiasa mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan pribadi.
Tadinya, saya sangat malas dan menganggap ribet. Padahal sangat berpengaruh baik
untuk mengontrol arus kas rutin.
Kejadian tersebut, selalu menjadi
pengingat agar saya tidak lengah dengan pengeluaran. Saya merasa harus mampu
mengendalikannya. Salah satunya dengan mencatatnya walaupun pada pengeluaran
sekecil apapun.
Aidil Akbar Madjid |
Selalu antusias jika mengikuti talkshow atau workshop tentang perencanaan keuangan karena ilmu itu dinamis dan saya mengangap penting untuk update ilmu apapun. Oleh karena itu, saya duduk manis menyimak paparan Mas Aidil Akbar Majid, Senior Financial Planner di acara Ngopi Bareng Bang Amar yang diselenggarakan oleh Amar Bank dan Tunaiku.com melalui daring pada 20 Maret 2021.
Mas Aidil membahas soal esehatan
keuangan keluarga. Menurutnya, untuk mendapatkan poin keuangan yang sehat,
berikut ini yang penting diperhatikan:
Keuangan Keluarga
Bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, kebutuhan artinya
sesuatu yang benar-benar dipakai dan dikonsumsi setiap hari sebagai pemenuhan
kebutuhan hidup yang harus ada. Misalnya, kebutuhan makanan pokok, baju
sehari-hari, biaya pendidikan anak dan iuran-iuran yang harus dibayar.
Sedangkan keinginan, ini hanya sebagai kebutuhan yang sifatnya dapat ditunda
atau dapat dipenuhi kapan-kapan karena sifatnya tidak mendesak.
Poin ini, mengingatkan saya di
masa saya tidak bijak mengelola keuangan, saat itu saya sangat boros dengan
pengeluaran-pengeluaran yang kurang penting. Seperti membeli koleksi kaset, DVD
dan barang-barang lainnya yang kurang fungsional.
Menabung, Sisihkan dari penghasilan untuk menabung agar ada
persediaan untuk masa depan. Termasuk segala persiapan kebutuhan hidup di masa
sekarang dan masa yang akan datang. Menabung dapat berupa kas yang disimpan di
bank atau menabung emas dan sejenisnya.
Saya pribadi, mempunyai tips saat
menabung mengumpulkan uang pecahan Rp.10.000 per hari atau selisih uang belanja
yang akhirnya dapat menambah dana darurat saya. Setiap orang punya cara
menabung yang nyaman bagi dirinya. Maka
dari itu, selain mempunyai rekening tabungan, tidak ada salahnya juga untuk
mencoba menabung uang recehan yang jika terkumpul, akan menambah persediaan
dana darurat.
Berinvestasi, Masih banyak yang belum menyadari pentingnya
investasi sebagai bukti atas hasil kerja keras yang dilakukan. Padahal,
melakukan investasi banyak pilihan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan.
Misalnya, bisa berupa deposito,reksa dana, membeli emas, tanah, property atau
saham.
Jika mempunyai usaha, buat pencatatan keuangan secara terpisah, Buatlah dua rekening berbeda agar setiap
pemasukan dan pengeluaran keuangan usaha dan pribadi tidak tercampur.
Tujuannya, supaya dapat diketahui laba rugi usahanya. Dan keuangan perusahaan
tidak terpakai untuk pengeluaran pribadi.
Hal ini, pernah saya alami.
Ketika saya masih bekerja di kantor dan kerja sambilan menulis. Penghasilannya
disatukan dan terpakai tidak jelas. Jadi tidak tahu perkembangan laba dari
usaha yang saya jalani. Berimbas pada semangat untuk menekuninya karena tidak
diketahui pasti berapa keuntungan yang didapat dari murni hasil usaha tersebut.
Jika rekening dipisah, penghasilan dari hasil usaha pun akan terselamatkan dan
dapat diputar kembali menjadi modal usaha atau investasi.
Keuangan Perusahaan
Hal penting ketika menjalankan
usaha, menurut Mas Aidil, kita harus punya kemampuan dalam menentukan biaya dan
harga jual. Jangan sampai nombok lalu merugi dan harga yang ditetapkan harus
menyesuaikan dengan bahan baku yang dikeluarkan. Buat evaluasi dan riset pasar
akan lebih membantu proses penentuan biaya dan harga juga ini. Baik produk
ataupun jasa.
Keuangan perusahaan dengan
keuangan yang sehat juga semestinya mempunyai kemampuan dalam memenuhi
kewajiban terhadap biaya-biaya cicilan bila ada biaya operasional perusahaan
dengan biaya cicilan.
Arus kas keuangan perusahaan juga
seharusnya terkontrol dengan baik agar dapat diminimalisir pengeluaran
operasional yang tidak perlu dan dapat ditingkatkan penjualan ketika ada
kecenderungan minus.
Mari! Kita Check Up Keuangan Untuk Mengetahui Sehat Atau Tidak?
Menurut Mas Aidil kondisi keuangan
perlu check up berkala karena kondisi
tak pernah sama. Akibat adanya faktor internal dan eksternal. Seperti kondisi
fisik seseorang yang memerlukan general
check up, kondisi keuangan pun demikian. Jadi, diibaratkan dokternya,
financial planner akan menanyakan beberapa kondisi keuangan kita, setelah itu
dianalisis, didiagnosa dan diberikan treatment
melalui konsultasi.
Berikut poin-poin yang akan
ditanyakan oleh financial planner saat melakukan Financial Check Up:
Hutang, hutang-hutang perlu dicek agar terhindar dari berhutang
yang tidak baik. Jangan sampai terjebak dengan pinjaman ilegal yang akan
merugikan kita juga. Jika ingin memakai jasa pinjaman online tentu harus dicek
dulu profil dan kredibilitasnya.
Kekayaan Bersih & Networth, kekayaan yang dimiliki semuanya harus
disebutkan secara rinci baik yang besar maupun kecil. Yang tampak maupun yang
disimpan di bank atau berupa saham.
Dana Darurat, Banyak yang salah persepsi soal dana darurat. Yang
menyamakan dengan investasi atau simpanan tabungan wajib. Padahal dana darurat
adalah dana yan disimpan untuk berjaga-jaga jika suatu saat ada keperluan
mendadak di luar anggaran utama, dana darurat bisa dipakai. Dana darurat harus
disimpan terpisah dari tabungan utama.
Asuransi, ungkapan sedia payung sebelum hujan sangat pas
menggambarkan pentingnya asuransi. Dalam kondisi tertenu keluarga memerlukan
asuransi sebagai dana yang dapat menutup atas kebutuhan kebutuhan yang di luar
perkiraan. Maka, asuransi juga menjadi salah satu poin pokok yang harus dicek
manfaatnya. Apakah tepat atau tidak.
Investasi, Financial planner akan menyarankan supaya berinvestasi
sesuai profil risiko sehingga tidak salah mengambil produk investasi. Dengan
demikian, alokasi dana akan tersalurkan lebih tepat dan risiko investasi dapat
diminimalisir.
Penghasilan Tambahan
Mas Aidil juga memberikan
motivasi kepada para peserta untuk berani aksi dalam mencari penghasilan
tambahan. Karena, penghasilan tambahan dapat membantu keuangan keluarga lebih tercukupi
lagi. Mas Aidil menggarisbawahi bahwa untuk mencari penghasilan tambahan cukup
mengoptimalisasikan karya atau skills yang dimiliki sebagai sarana untuk
menjemput peluang.
Misalnya, jika suka masak, bisa
buka usaha kuliner, jika suka menjahit, menyulam, pekerjaan-pekerjaan salon dan
lain sebagainya dapat dijadikan potensi untuk bekerja sampingan sekaligus
menyalurkan hobi.
Buat Usaha Sendiri Kini Modal Bukan Alasan Utama Lagi
Modal bukan alasan utama lagi
saat ingin mewujudkan usaha. Sekarang banyak solusi untuk mempunyai usaha
karena begitu banyak fasilitas pinjaman dari bank yang semakin mudah didapatkan.
Salah satunya Tunaiku dari Amar Bank. Pinjaman online berbasis aplikasi tanpa
agunan yang prosesnya cepat. Sehingga dapat membantu para UMKM untuk
mendapatkan dukungan dana untuk usaha.
Mba Ghaida Nuris Tsara dari Tunaiku Amar Bank memperkenalkan Tunaiku yang dapat dimanfaatkan bagi siapa saja yang membutuhkan. Berikut alurnya:
Syarat memperoleh pinjaman dari Tunaiku Amar Bank:
- Usia 21-55 tahun
- Memiliki penghasilan
- KTP
- Tinggal dan bekerja di wilayah cakupan Tunaiku.
Persyaratannya tidak ribet kan?
Tanpa agunan pula! Tunaiku juga dapat dipercaya kredibilitasnya mengingat telah
menyalurkan dana pinjaman sebesar lebih dari 4,7 Triliun tak hanya untuk moda
usaha namun membantu juga untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan dan renovasi
rumah.
Cara mengakses Tunaiku bisa
download aplikasinya di Google lay atau App Store ya Teman-teman. Tanpa harus
pergi ke bank nya. Praktis dan mudah.
Tunaiku juga memberikan peluang
untuk para nasabahnya dengan program referral yang sistemnya hanya
menjadi pemberi referensi namun mendapatkan reward. Untuk sistemnya ada di https://tunaiku.com/
Jika sudah ada fasilitas seperti
ini, jika sudah niat untuk membuka usaha sendiri, tinggal eksekusi saja, soal
pendanaan tinggal memanfaatkan institusi keuangan perbankan yang kredibilitas
seperti Tunaiku dari Amar Bank ini.
Hindari institusi pinjaman online
yang ilegal karena dapat merugikan semua pihak baik pada prosesnya maupun output-nya karena belum terdaftar di
OJK. Jika sudah ada yang legal dan terpercaya seperti Tunaiku, sebaiknya
manfaatkan yang sudah memberikan keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
TERIMA KASIH INFORMASINYA MBAK ANI BERTA YG LUAR BIASA
ReplyDeleteAlhamdulillah Teh kalau kita bersyukur, justru apa yg kita dapat, walau sedikit insyaallah akan berkah dan lebih dari cukup ya...
ReplyDeleteTerlebih kalau kita bisa memanage keuangan nya. Makin moncer dong pastinya semua penghasilan dan goal nya
Betul teh, sejak jadi single mom aku mesti hati2 memilah kebutuhan dan keinginan. Makasih sharingnya teteh...
ReplyDeleteHuhu, ngomongin soal keuangan rumah tangga rasanya selalu ada yang jleb. Masih aja banyak boncos di sana-sini. Apalagi masa pandemi seperti sekarang. Penghasilan banyak berkurang. Jadinya bongkar tabungan. Gak kebayang kalo gak punya tabungan. Mau gak mau deh, sekarang, walopun penghasilan kurang, harus bisa nabung dan invest. Anak-anak yang tambah besar butuh biaya sekolah yang juga besar. Dan bener banget, nyatet pendapatan dan pengeluaran ngaruh banget. Jadi tahu kapan harus ngerem jajan. Dan kapan harus nabung + invest.
ReplyDeleteInvestasi nih kayanya yg pengen aku perlu tau bgt teh ani. Karena aku masih awam banget soal investasi.
ReplyDeleteTp emang bener ya keuangan itu perlu di kontrol supaya ga kebablasan..
Nice info teh