Dari kejadian itu, saya berupaya
mencari banyak informasi lalu mendapat beberapa tips untuk meminimalisir
kerusakan ozon, dengan tindakan kecil
namun berdampak. Misalnya, tidak lama-lama membuka pintu kulkas karena
berpotensi mengeluarkan gas dan membuat energi listrik terbuang banyak. Lalu,
tidak membuat efek polusi dari membakar sampah sembarangan dan lain-lain.
Ingatan saya ini terbuka karena
pada 6 Mei 2021 lalu, saya mengikuti webinar tentang upaya edukasi kepedulian
lingkungan untuk anak PAUD hingg kelas 6 SD yang diselenggarakan oleh Danone-AQUA
dan Sekolah.mu.
Program ini tentu saja sangat
menarik antusias saya mengingat dulu sangat jarang program seperti ini. Program
yang mengusung prinsip dari Danone Indonesia tentang One Planet One Health yang diimplementasikan melalui kampanye
#BijakBerplastik dan “Sampahku Tanggung Jawabku” sejak 2018 dengan target
mengedukasi 100 Juta konsumen dan 5 Juta anak usia sekolah.
Mengikuti perkembangan kampanye
ini, saya tak meragukan lagi karena sejak 2018 saya sudah mengikuti beberapa
program #BijakBerplastik dan Circular
Economy. Sangat memberikan insight bermanfaat dan menjadikan saya terbawa
untuk mendalami implementasi program ini yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Saya pun jadi tidak berpikir satu pihak dalam menyikapi penggunaan
barang berbahan plastik. Plastik tidak harus dihindari namun yang penting
diterapkan adalah bagaimana menggunakannya dengan bijak dan hasil akhirnya mau
di kemanakan jika sudah tidak dipakai lagi.
Selaras dengan ini, tentu saya
menyambut dan mendukung program “Sampahku Tanggung Jawabku” dengan target
pendidikan lingkungan anak yang implementasinya melalui e-learning pada www.sekolah.mu yang dibidani oleh Najeela
Shihab. Program ini berupa kegiatan bagi anak yang didaftarkan sebagai peserta.
Walau belajar melalui online dengan modul interaktif sekaligus ada sesi
praktik.
Setiap pendaftar tidak dikenakan
biaya dan akan mendapatkan fasilitas modul yang dapat diakses selamanya. Anak
belajar melalui buku panduan, video dan kegiatan praktik yang diberi panduan
langsung. Setelah periode belajar selesai, semua anak akan mendapatkan raport
penilaian dan sertifikat.
Modul PAUD – Kelas 3 SD
Target usia 4-9 tahun modulnya
dapat diakses di sini Sampahku
Tanggung Jawabku (PAUD) | Sekolah.mu bertujuan untuk memahami berbagai
jenis sampah, sehingga anak dapat membedakan antara sampah yang dapat diolah
kembali dan yang tidak. Anak-anak juga diberi gambaran ke mana sampah-sampah
tersebut akan bermuara. Tak hanya itu, anak-anak juga akan diberikan aksi nyata
dengan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut melalui praktik dengan panduan dari
fasilitator.
Modul Kelas 4 SD – 6 SD
Targget untuk usia 10-12 modul
dapat diakses di sini https://www.sekolah.mu/program/sampahku-tanggung-jawabku-sd
dengan tujuan yang sama dengan pembelajaran usia PAUD – Kelas 3 SD.
Diharapkan dari hasil belajar
bersama AQUA dan Sekolah.mu, setiap peserta dapat menjadi pribadi yang selain
cerdas juga inovatif. Mempunyai prinsip dan dapat mengeksekusi idenya tanpa
harus mengendapkan apa yang menjadi pemikirannya untuk dikontribusukan pada
orang banyak kelak.
Menarik sekali! Karena program
ini dapat memberikan pengalaman berharga untuk setiap anak bahkan akan menadi
portofolio dan pendorong prestasi lainnya. Anak juga akan lebih siap dalam
memahami dan menyikapi kondisi lingkungan di sekitarnya sehingga kapanpun dan
di mana pun anak kelak akan mempunyai rasa kepedulian dalam upaya menyelamatkan
lingkungan.
Mari, seluruh orang tua yang
ingin anak-anaknya bermanfaat untuk orang banyak, ini adalah kesempatan
istimewa untuk mempersiapkan anak-anak menjadi enerasi berkualitas, produktif
dan menjadi kebaikan untuk Negara pada saat bonus demografi terjadi.
Caranya, dapat mengakses website www.sekolah.mu atau mengunduh aplikasi
sekolahmu di play store atau apps store.
Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Ratih Anngraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, menurutnya dalam program ini, anak-anak berkesempatan mendapatkan pelatihan langsung cara memilah sampah organic dan anorganik, membuat biopori di halaman rumahnya dan lain-lain. Dengan langsung terlibat seperti ini, diharapkan daya ingat anak terhadap kegiatan ini akan terus menempel hingga terbentuk inisiatif untuk selalu menjaga lingkungan sekitarnya dimulai dari tindakan-tindakan kecil.
Pada kesempatan yang sama, Bapak
Jumeri dari Kemendikbud hadir untuk memberikan dukungan juga terhadap program ini. Karena berbanding lurus dengan
visi misi pemerintah dalam menggalakkan pendidikan untuk semua segmen. Walau di
masa pandemi, menurutnya program e-learning seperti ini sangat penting
digalakkan. Karena metode pembelajaran interaktif seperti ini dapat memberikan
warna dan solusi dalam menyikapi kejenuhan belajar anak secara jarak jauh.
Diaminkan juga oleh Najeela
Shihab bahwa sekolah.mu menyediakan platform belajar online dengan
berkolaborasi bersama Danone-AQUA demi mewujudkan penyediaan platform
pendidikan yang berkualitas dan berdampak terhadap kemajuan anak.
Alasan Anak Harus Ikut Program Sampahku Tanggung Jawabku
Mengingat gunungan sampah akan terus bertambah, perkembangan industri yang akan semakin meningkat, teknologi canggih yang semakin membutuhkan keseimbangan dengan pengelolaan limbah yang dihasilkannya agar tidak merusak lingkungan. Hal ini dapat diantisipasi dengan peran anak-anak sejak dini sebagai persiapan generasi yang dapat memberikan solusi terhadap masalah-masalah kompleks terkait lingkungan.
Yuk para orang tua, ikutkan anak-anaknya untuk berpartisipasi dalam program ini agar memberikan banyak solusi terkait lingkungan di masa depan.
Menarik sekali programnya, Mbak. Saya baru tau ada program menarik utk anak2 ini, terima kasih atas ulasannya
ReplyDelete