Sumber foto : rumahbatikbedjo |
Sudah pernah ke
Pantai Parangtritis? Kalau sudah berarti sudah kenal dengan Kota Bantul. Karena
pantai ini terletak di daerah Bantul Yogyakarta.
Bantul adalah salah satu kota yang menjadi penguat ikon Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di sana banyak sekali potensi yang dapat memajukan perekonomiannya. Tinggal ditambah kolaborasi dengan investor yang fair atau pengelolaan potensinya yang tepat. Saya menulis tentang Bantul ini karena tertarik dengan kota satu juta penduduk ini yang diulas dalam artikel liputan6 di sana dijelaskan bahwa Bantul mempunyai berbagai sumber komoditi yang dapat dipasarkan secara global.
Potensi
tersebut di antaranya industri gerabah, batik dengan desain khas yaitu Batik
Gringsing dan Batik Ceplok Kembang Kates. Sedangkan untuk kuliner, terkenal
dengan Kue Geplak yang terbuat dari parutan kelapa dan gula putih. Semua
identitas yang memperkuat kota penyangga DIY ini harus dilestarikan bahkan
dipasarkan secara meluas agar nilai ekonomisnya meningkat dan kesejahteraan
penduduknya meningkat.
Peningkatan
pengguna platform digital dan menjamurnya toko online membuat masyarakat Bantul juga tak mau ketinggalan untuk
masuk ke sistem digital marketing. Dengan konsep ini, diperlukan dukungan pihak
lain dalam menjalankan jasa pengirimannya. Jika pengiriman lancar dan tepat
waktu, maka pemasaran berjalan lancar dan pelanggan akan puas.
Lokasi Smart Point JNE Bantul |
Pengembangan UMKM yang terlihat ada progress di Bantul ini didukung oleh JNE dengan memperkuat infrastruktur dengan menambahkan smart point sebagai titik penjemputan atau tempat pengiriman paket. Bahkan layanan penjemputan paket dilakukan selama 24 jam sebagai dukungan maksimal terhadap kebutuhan para UMKM khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Bukan hanya
untuk UMKM, pelanggan secara umum pun akan semakin mudah menemukan titik poin
penjemputan artau pengiriman paketnya. Tak perlu jauh-jauh atau repot harus ke
kota lain. Smart point JNE ini didirikan di Dawang RT 12 Jl.Parangtritis km 11
Manding Sabdodadi Bantul Yogyakarta. Dihadiri oleh Marsudi, Head Regional
Jateng-DIY dan Adi Subagyo, Kepala Cabang JNE Yogyakarta, pejabat setempat dan
mitra sales counter JNE di wilayah Bantul.
Menurut Pak Adi
Subagyo, di setiap kecamatan di Bantul telah memiliki dua sales counter dengan demikian, layanan ini menjadi lebih
mendekatkan pada kebutuhan masyarakat. Tak akan ada lagi cerita kiriman telat
atau nyasar karena sudah ada JNE yang langsung memproses pengiriman via jalur
darat atau udara.
Oh ya, lebih
kurang dua bulan lagi menjelang Ramadan dan lebaran. Tentu pengiriman barang
menjadi lebih sering terutama bagi yang tidak mudik. Tentu anak-anaknya yang
merantau jika tidak bisa pulang kampung, kiriman paket akan menggantikan kehadirannya.
Dalam hal ini, JNE di Bantul pun memberikan solusi melalui smart point yang baru diluncurkan ini menjadi lebih mudah
jangkauannya dalam transaksi pengiriman.
Dipastikan
masyarakat Bantul akan terbantu dari berbagai sisi dengan hadirnya
infrastruktur JNE di sana. Jadi, bagi yang tertarik dengan segala souvenir dari Bantul atau ingin
merasakan kue geplak, bisa pesan via online saja. Atau ingin mempunyai Batik
khas Bantul yang punya filosofi kemakmuran seperti Batik Gringsing tinggal
pesan saja, tak perlu harus pergi ke Bantul kan?
Terutama bagi
UMKM yang selama ini merasa berat dan belum menemukan solusi terbaik dalam
pengiriman produknya, kini JNE mendukung sepenuh hati karena keluhan para
pelaku UMKM mayoritas adalah di soal pengririman ini. Mudah-mudahan dengan JNE
mereka dapat lebih semangat dan berkembang. Apalagi JNE sering meluncurkan
program menarik untuk para UMKM, misalnya JNE
Loyalty Card, program diskon dan lain sebagainya.
No comments