Ki-ka: Doni Silalahi (Helaparumaen) - Egan Nababan (MC) - Martha Simanjuntak (Chathaulos) |
Di awal tahun 2024, saat mendengar kabar dari Kak Martha Simanjuntak, owner Chatha Ulos sekaligus pimpinan dari Indonesian Women IT Awareness (IWITA) bahwa di 7-8 September akan berlangsung Wedding Batak Exhibition di SMESCO. Saya langsung merinding dan antusias soalnya ini adalah yang pertama kalinya saya dengar, pameran pernikahan dengan konsep Batak! Bukan hanya menarik dan unik tapi sungguh dapat mengobati kerinduan saya pada keluarga besar Batak dari sisi Bapak saya yang Batak Toba.
Setelah saya cari,
kemungkinan ada pameran yang sama, ternyata memang Wedding Batak Exhibition ini yang pertama kali di Indonesia! Mauliate untuk inisiatif kolaborasinya
Helaparumaen dan Chathaulos yang membuat terwujudnya konsep pameran dengan
melibatkan Budaya Batak ini.
Pameran ini bukan hanya
ditujukan buat warga Batak saja tapi untuk masyarakat Indonesia di manapun berada.
Rangkaian acara Wedding Batak Exhibition
tentunya dipersiapkan dengan matang dan totalitas. Berikut hal-hal menarik yang
dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia berikut alasan mengapa
Teman-teman sebaiknya hadir di acara puncak nanti.
Sumber Foto: Instagram @Helaparumaen |
Batak
Untuk Indonesia
Menurut artikel Jurnal yang
ditulis oleh Yerniman Gulo, Batak adalah salah satu suku terbesar ketiga di
Indonesia setelah Jawa dan Sunda. Batak tidak eksklusif dengan Agama Kristen
saja karena Suku Batak itu luas dan ada lima sub mencakup Batak Simalungun,
Toba, Pakpak, Mandailing dan Karo. Tentunya lima sub suku ini memiliki ciri
khas dan latar belakang berbeda. Agama yang dianut oleh Suku Batak juga beragam
dari beberapa agama yang diakui di Indonesia mencakup aliran kepercayaan juga.
Batak untuk Indonesia,
artinya Batak merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia yang boleh
diaplikasikan dan diakui oleh seluruh Orang Indonesia. Mulai dari konsep upacara
pernikahan, penampilan seni pertunjukan, pemakaian outfit hingga menghidangkan sajian khas Batak sesuai selera.
Maka dari itu, Wedding Batak Exhibition menjadi salah
satu platform efektif untuk
menampilkan dan memperkenalkan Budaya Batak yang terdapat dalam elemen-elemen
upacara pernikahan adat Batak mulai dari talkshow,
hiburan, fashion show dan
berbagai aktivitas menarik lainnya yang menghibur dan edukatif. Hadir juga para
Narasumber kompeten yang akan menjawab soal Budaya Batak secara keseluruhan, mulai
dari Trimedya Panjaitan, S.H., M.H (Anggota DPR-RI), Martha Ulos (Konsultan
pernikahan Adat Batak), Sonny Muchlison, M.Sn (Fashion Designer, Dosen dan
Pengamat Mode), Martha Simanjuntak, S.E., M.M. (Owner Chathaulos).
Untuk hiburan, yang baru
terkonfirmasi ada MAXIMA dan akan menyusul artis dan band lainnya.
Maylinda, salah satu peserta Fashion Show di CFD Wedding Batak Exhibition Sumber Foto: renimartha.com |
Mengapa
Wedding Batak Exhibition?
Pernikahan yang sakral dan memorable adalah dambaan setiap calon
pengantin, untuk memberikan kesan tak terlupakan beberapa pasangan pengantin
lintas budaya akan memilih prosesi atau konsep pernikahan dengan salah satu
budaya yang ada di Indonesia. Salah satunya Batak. Dengan konsep Budaya Batak,
siapapun dapat mengenakan pakaian pengantin yang dipadu dengan ulos dan sortali
serta pernak pernik khas Batak lainnya.
Selain berkesan untuk
keluarga kedua mempelai, hal ini akan memberikan kesan juga terhadap para
undangan yang hadir. Para undangan mendapatkan wawasan, pengalaman dan budaya
yang beragam dari Budaya Batak tersebut.
Wedding
Batak Exhibition salah satu pameran pernikahan yang akan
mendatangkan vendor-vendor pernikahan
mulai dari katering, baju pengantin berikut aksesorisnya, souvenir,
talent-talent seperti MC, pameran wastra nusantara, model hingga hal-hal detail
yang dibutuhkan dalam sebuah resepsi dan pesta pernikahan.
Semua elemen tersebut akan
bersatu dan menampilkan karya-karya terbaiknya termasuk para pegiat UMKM
ekonomi kreatif dari berbagai elemen pendukung dalam Wedding Batak Exhibition ini.
Di sana, siapapun akan lebih
dekat mengenal Budaya Batak yang lebih universal dan lebih personal karena
Budaya Batak baik secara modern maupun tradisional sudah mengalami banyak
penyesuaian dengan karakter Orang Indonesia di manapun berada sehingga Budaya
Batak dapat diterima oleh semua suku yang ada di Indonesia sebagai bagian dari
identitas bangsa. Semua dapat berpartisipasi di Wedding Batak Exhibition baik sebagai vendor untuk mengisi booth,
sponsor, donator hingga menjadi peserta untuk mendapatkan banyak insight soal Budaya Batak di sana.
Rangkaian
Wedding Batak Exhibition 2024
Menuju Wedding Batak Exhibition 2024, diantaranya ada Podcast di Youtube IwitaJakarta, beberapa pihak berbicara soal pameran pernikahan ini dengan konsep
mengalir, mulai cerita adat Batak, proses menuju acara hingga pendekatan
terhadap masyarakat Indonesia, dapat dicek di Podcast IWITA jakarta.
Car Free Day Goes to Wedding
Batak Exhibition 2024
7 Juli 2024 di Car Free Day berkumpul ratusan peserta mengikuti
kemeriahan dalam menyambut acara Wedding
Batak Exhibition dengan ngobrol santai bersama penyelenggara acara, Martha Simanjuntak
dan Doni Silalahi dipandu MC Egan Nababan. Menurut salah satu panitia acara yaitu
Yulia, acara ini benar-benar ingin menyambut semua yang hadir di Car Free Day untuk berpartisipasi aktif
dalam lomba Manortor tarian Adat Batak, Fashion
Show menggunakan kain Ulos berupa kain utuh, bukan ready to wear berikut aksesoris-aksesoris lainnya.
Lomba Manortor |
Fashion Show Kategori Anak |
Edgar Nababan bersama peserta fashion show anak, Sumber foto: Bernadeta Andriyanti |
Penyerahan hadiah untuk Maylinda, Juara 1 Fashion Show dewasa oleh Martha Simanjuntak dari Chathaulos |
Seluruh pemenang berfoto bersama Juri dan pihak dari Helaparumaen (Doni Silalahi) & Chathaulos (Martha Simanjuntak) |
Semua partisipan baik
peserta lomba Manortor, Fashion Show maupun sekadar menyaksikan keseruan acara
tersebut semua larut dalam kehangatan dan kegembiraan karena peran panitia yang
menyambut dengan hangat dan semua partisipan yang antusias. Peserta lomba
Manortor dan Fashion Show datang dari berbagai suku, ada dari Suku Jawa dan
Sunda, jadi acara ini bukan ditujukan eksklusif untuk orang Batak tentunya tapi
untuk seluruh peserta yang hadir.
Egan Nababan sebagai MC
mampu membuat pengunjung aktif berpartisipasi dalam kemeriahan acara di Car Free Day dengan memberikan
pengetahuan Budaya Batak, mulai dari nama-nama kuliner Batak, sebutan-sebutan
dalam keluarga Batak, Marga, pariban hingga kehidupan sosial Batak yang kuat
dengan asal usulnya. Banyak hal baik yang bisa diadopsi dari Orang Batak,
diantaranya sifat kekeluargaan yang kuat, tidak melupakan jati diri dan pekerja
keras serta berprinsip.
Semua peserta di Car Free Day Goes To Wedding Batak
Exhibition 2024 juga disuguhi Kue Lapet dari @Rajalapet01 , yaitu kue yang
terbuat dari tepung beras, kelapa parut dan gula merah sebagai isinya.
Prosesnya dikukus dan dibungkus dengan daun pisang. Terasa wangi dan lezat. Pas
gigitan pertama, saya langsung merinding karena ingat Opung Boru yang telah
tiada, dulu Opung Boru saya sering membuat Kue Lapet untuk hari spesial atau
sekadar untuk camilan di rumah.
Sesi Quiz & Doorprize, Sumber foto: Bernadeta Andriyanti |
Datang bnersama keluarga, Om, Bou, Maylinda, Reni & keluarga kecilnya |
Kue lapet dari @Rajalapet01 |
Seru di CFD Goes to Wedding Batak Exhibition |
Di penghujung acara ada
pembagian door prize dan quiz tentu saja membuat acara ini semakin
membekaskan kesan.
Acara ini didukung juga oleh
IWITA creative, Berlima Womenpreneur, MULA Indonesia, Raja Lapet
dan IWAPI DKI Jakarta.
Sampai jumpa di SMESCO 7-8
September, yuk kita bergembira dan mengais edukasi budaya Batak di sana serta
memperkuat identitas Bangsa Indonesia seutuhnya!
Event seperti ini harus tetap rutin digelar untuk terus mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan adat dan budaya sebagai identitas. Terimakasih Chathaulos, Iwita dan semua pihak yang terlibat untuk keseruan event di Sarinah kemarin. 😊🙏
ReplyDeleteSeru sekali acaranya, teh. Kapan ya ada lagi? Jujur aku baru dua kali hadir di acara pernikahan orang batak. Panjang sekali ya acara adatnya. Aku juga makan kue lapetnya. Suguhan ini pasti ada artinya ya kaya wajik gula merah di pernikahan orang Jawa, katanya supaya makin melekat, manis kaya wajik hehe
ReplyDeleteYa ampun, saya pangling lihat Teh Reni apalagi dalam balutan busana tradisional
ReplyDeletePantas kalau Batak suku terbesar ketiga di Indonesia
Di Cianjur Selatan sekarang banyak sekali orang Batak
Kontrakan banyak diisi pendatang yang mayoritas suku Batak
Perlahan kami berbaur tapi curang ah, orang Batak udah pada bisa basa Sunda, lah kami orang Sunda, teu bisa bahasa Batak. Hehe...
Seru nih eventnya ya, jadi tau budaya Batak dari prosesi, filosofi hingga pernak-pernik buat weddingnya. Selamat buat para penyelenggara, IWITA dan yang lain. Hmm, jadi pengen nyicip Kue Lapet dari @rajalapet01 juga nih, pasti sedap😍👍
ReplyDeleteSeru nih eventnya ya, jadi tau budaya Batak dari prosesi, filosofi hingga pernak-pernik buat weddingnya. Selamat buat para penyelenggara, IWITA dan yang lain. Hmm, jadi pengen nyicip Kue Lapet dari @rajalapet01 juga nih, pasti sedap😍👍
ReplyDeleteTeh, event goes to nya aja sudah semenarik dan seseru ini 🤩 wajib adain terus tiap tahun nih biar semua lapisan masyarakat makin mengenal dan teredukasi terkait Wedding dan kebudayaan Batak yang kaya akan nilai-nilai.
ReplyDeleteSemoga September nanti aku bisa kesana ya😇 ingin menyaksikan kwindahan dan informasinseputar Wedding Batak.
Saya pernah dua kali datang ke pesta pernikahan Batak. Ramai dan seru banget. Semuanya tampak kompak, mewah dan istimewa. Saya jadi mengenal beberapa adat Batak juga karena beberapa teman dekat saya juga orang Batak.
ReplyDeleteEvent Wedding Batak Exhibition ini keren banget deh, dan ingin kukunjungi. Sayanya di tanggal tersebut sudah ada jadwal lainnya euy.